Indeks Syariah Kompak Melemah, Sektor Ini Paling Terkoreksi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 14 Desember 2016 18:19
Indeks Syariah Kompak Melemah, Sektor Ini Paling Terkoreksi
Mayoritas indeks emiten sektoral terperosok ke zona merah.

Dream - Indeks syariah kompak melemah pada penutupan perdagangan ini. Emiten-emiten  sektoral pun " berjatuhan" .

Pada papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 14 Desember 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup di level 172,536 atau melemah 1,398 poin (0,80%). Indeks saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga merosot sebesar 8,342 poin (1,18%) di level 697,346.

Selama perdagangan, jumlah saham syariah yang telah diperdagangkan sebanyak 49,55 miliar lembar saham atau senilai Rp3,34 triliun. Perdagangan hari ini diwarnai dengan saham-saham syariah yang harganya turun yang sebanyak 137 saham syariah. Kinerja positif 60 saham syariah tidak mampu menahan penurunan laju perdagangan.

Emiten sektoral pun berguguran. Dari seluruh emiten sektoral, hanya ada satu emiten yang kinerjanya positif, yaitu industri dasar yang indeksnya naik 0,3 persen. Yang lainnya, indeksnya negatif. Sektor yang paling tinggi koreksinya adalah sektor properti sebesar 1,22 persen dan sektor infrastruktur 1,21 persen.

Sayang seribu sayang, hanya ada satu emiten syariah yang harganya naik, yaitu SILO yang harga sahamnya naik sebesar Rp100 per lembar saham. Sisanya, terkoreksi. Sektor yang paling dalam penurunan harga sahamnya adalah saham UNVR yang harga sahamnya turun Rp675, diikuti oleh LPPF Rp375, AALI Rp225, INTP Rp200, dan AKRA Rp175.

Dari pasar uang, rupiah justru menguat terhadap dolar AS. Pada penutupan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp13.286 per dolar AS. Nilanya naik 35 poin atau 0,26 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menyentuh level tertinggi di angka Rp13.295 per dolar AS.

Beri Komentar