Pengembangan Sumber Daya Bidang Syariah Sangat Mendesak

Reporter : Ramdania
Selasa, 16 Juni 2015 11:00
Pengembangan Sumber Daya Bidang Syariah Sangat Mendesak
Kekurangan sumber daya manusia di bidang syariah bukan saja terjadi di Indonesia, melainkan juga di dunia.

Dream – Sektor keuangan syariah harus diakui masih minim peminat. Tidak hanya pengguna sistem ini, tetapi juga ahli di bidang ini. Hal ini menjadi masalah global yang memberikan dampak sulitnya sistem ini berkembang pesat.

Didukung oleh Dubai Islamic Economy Development Centre (DIEDC), Kamar Dagang dan Industri Dubai, bekerja sama dengan Thomson Reuters dan International Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF) menyelenggarakan konferensi yang membahas masalah kepemimpinan dan pengembangan sumber daya manusia di sektor keuangan syariah, dalam upaya untuk menemukan dan mengembangkan solusi yang nyata.

Pertemuan satu hari di Sasana Kijang, Bank Negara Malaysia, Kuala Lumpur pada tanggal 1 Juni lalu merupakan pemanasan bagi Pertemuan Ekonomi Islam Global atau Global Islamic Economy Summit - GIES 2015- yang dijadwalkan berlangsung di Dubai pada 5-6 Oktober mendatang.

Abdulla Al Awar, CEO DIEDC, mengatakan GIES 2015 sejalan dengan inisiatif 'Dubai: Capital of Islamic Economy' yang diluncurkan oleh Yang Mulia Shaikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab dan Penguasa Dubai, pada bulan Oktober 2013.

Menyeru kepada pemimpin industri global dalam domain keuangan syariah, pertemuan tersebut berlangsung dalam tiga sesi yang masing membahas masalah perekrutan sumber daya di masa depan, memenuhi kebutuhan tenaga terampil saat ini dan membentuk karakter pemimpin untuk masa depan, serta memberikan dukungan untuk pengembangan pengetahuan di dunia keuangan syariah.

Selain itu, seperti dikutip dari Khaleej Times, Selasa 16 Juni 2015, pertemuan ini juga akan membahas besarnya kesenjangan antara kurikulum akademik dan persyaratan keahlian khusus yang diminta industri dan pasar.

" Mengingat sifat yang sangat khusus dari keuangan syariah, para ahli sepakat bahwa kompetensi di sektor ketenagakerjaan bidang keuangan syariah sangat penting. Ketidaksesuaian antara kualifikasi lulusan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri bisa menjadi beban bagi sektor ekonomi Islam yang tengah berkembang," kata Al Awar.

Dalam sambutannya, Dato Seri Dr Zaini Ujang, Sekretaris Jenderal II di Kementerian Pendidikan Malaysia, membahas tantangan utama yang dihadapi oleh pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan syariah. Dia menegaskan kembali adanya kekurangan tenaga kerja dan ketidaksesuaian antara kurikulum universitas dan kebutuhan industri.

Sayd Farouk, kepala global Pasar Modal Islam Thomson Reuters, mengatakan: " Forum ini mengonfirmasi bahwa keuangan syariah masih perlu menemukan solusi untuk menjawab tantangan pasokan dan permintaan pada domain penting seperti perekrutan sumber daya manusia dan pengembangan penelitian."

Beri Komentar