Mantan Wamenhub Jadi Pimpinan Bank Pembangunan Asia

Reporter : Ramdania
Senin, 8 Juni 2015 17:21
Mantan Wamenhub Jadi Pimpinan  Bank Pembangunan Asia
Lagi, putra bangsa berhasil di kancah dunia internasional. Kini, mantan Wakil Menteri Perhubungan RI didaulat menjadi Wakil Presiden ADB.

Dream - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menunjuk Bambang Susantono menjadi Wakil Presiden ADB untuk Urusan Pengelolaan Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan, dan Diwakar Gupta sebagai Wakil Presiden Urusan Operasi Sektor Swasta dan Pembiayaan Bersama.

Dalam keterangan pers ADB, Senin, 8 Juni 2015, Bambang akan bertanggung jawab secara umum terhadap pengelolaan Departemen Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim, Departemen Riset Ekonomi dan Kerjasama Regional, dan Departemen Hubungan Eksternal. Beliau menggantikan Bindu Lohani yang telah memasuki masa pensiun.

Bambang sebelumnya adalah Wakil Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Dia memiliki pengalaman panjang sebagai akademisi, dan sebelumnya turut memberi masukan terhadap kebijakan pemerintah, sektor swasta, dan berbagai organisasi internasional.

Lelaki asal Yogyakarta itu merupakan lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapatkan gelar PhD di bidang perencanaan infrastuktur, dan gelar Master di bidang teknik sipil, serta Master di bidang perencanaan kota dan kawasan dari University of California, Berkeley.

Sedangkan Diwakar Gupta akan bertanggung jawab terhadap pengelolaan Departemen Operasi Sektor Swasta, dan Kantor Urusan Operasi Pembiayaan Bersama. Ia menggantikan Lakshmi Venkatachalam.

Gupta sebelumnya adalah Managing Director dan Chief Financial Officer pada Bank of India. Mr. Gupta juga menjabat sebagai direktur independen di berbagai organisasi bisnis, perusahaan jasa keuangan, dan berbagai perusahaan swasta di India. Ia mendapatkan gelar magister sains bidang fisika dari University of Delhi.

ADB, yang berbasis di Manila, bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan yang menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan integrasi kawasan.

Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 67 anggota, 48 di antaranya di antara berada di kawasan Asia dan Pasifik. Pada 2014, dukungan ADB total berjumlah US$22,9 miliar, termasuk pembiayaan bersama US$9,2 miliar.

Beri Komentar