Gereja Rusia Dukung Sistem Keuangan Syariah

Reporter : Ramdania
Senin, 8 Juni 2015 12:01
Gereja Rusia Dukung Sistem Keuangan Syariah
Para pendukung keuangan syariah di Rusia punya teman baru yang kuat: gereja terbesar di negara itu.

Dream - Meski Kementerian Keuangan Rusia telah menolak rancangan undang-undang yang akan membuka jalan bagi pembiayaan alternatif, termasuk transaksi syariah pada bulan lau, tetapi Gereja Ortodoks Rusia punya alternatif yang mungkin sejalan dengan sistem syariah.

Gereja Ortodoks Rusia mengatakan telah bekerja dengan majelisrendah parlemen dan berkonsultasi dengan para ahli dalam upaya untuk mengembangkan sistem keuangan yang tidak melibatkan pembayaran bunga.

Dukungan dari Gereja Ortodoks adalah anugerah untuk lobi keuangan syariah. Sebab, lembaga berusia lebih dari 500 tahun itu mewakili keyakinan dari 142 juta penduduk Rusia, atau 15 persen penduduk Muslim di Rusia. Pengaruh Gereja Ortodoks telah berkembang di bawah pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Sistem keuangan jenis baru itu mendapat dukungan dari bank-bank Rusia di saat negara mengalami resesi pertama sejak 2009 di tengah sanksi AS dan Eropa yang dikenakan atas konflik Ukraina.

" Dasar-dasar keuangan syariah yang berlandaskan etika akan menarik bagi Gereja Ortodoks," kata Emad Mostaque, ahli strategi keuangan di Ecstrat Ltd, London, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin, 8 Juni 2015.

" Selama sanksi-sanksi Barat terus melanda Rusia, memanfaatkan modal syariah global yang mencapai US$ 1,3 triliun menjadi menarik bagi negara itu."

Produk domestik bruto Rusia menyusut 4,2 persen pada April dari tahun sebelumnya, menyusul penurunan 2,7 persen di bulan sebelumnya, menurut data pemerintah.

" Ini kesempatan yang baik bahwa topik pembiayaan alternatif sedang dibahas di Rusia," kata Vsevolod Chaplin, juru bicara gereja, juga dikenal sebagai Patriarkat Moskow

" Selama berabad-abad masyarakat non-Muslim kurang memperhatikan prinsip ini dibanding umat Islam, tapi saya berpikir inilah saatnya kita mulai memperhatikannya dengan baik."

Majelis rendah parlemen, yang dikenal sebagai Duma, berencana untuk memperkenalkan kembali perubahan hukum yang meliputi penambahan terkait pembiayaan alternatif, termasuk penghapusan pajak ganda, menurut Dmitry Saveliev, wakil ketua komite pasar keuangan Duma.

Dalam penawaran pembiayaan terstruktur syariah, bank dilarang menarik bunga, namun diperintahkan untuk berbagi keuntungan. Industri syariah diperkirakan telah siap hampir dua kali lipat dalam empat tahun hingga 2018, menurut prediksi Ernst & Young LLP.

Dan bank-bank di Rusia nampaknya mulai tertarik dengan sistem keuangan syariah. Kantor berita negara Interfax pekan lalu mengutip kepala eksekutif OAO Sberbank, bank terbesar Rusia, mengatakan bank akan " melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memberikan fasilitas" bagi pembangunan industri syariah.

Vnesheconombank, bank pembangunan negara Rusia, pada bulan Desember menyatakan minatnya untuk menjual obligasi syariah atau sukuk pertama di Rusia.

Namun wakil menteri keuangan mengatakan pada bulan lalu bahwa kementerian tidak memiliki rencana untuk menyetujui perubahan hukum untuk menerapkan unsur-unsur keuangan syariah.

Kendati demikian, Islamic Development Bank (IDB) yang bermarkas di Jeddah, berencana untuk bertemu dengan bank sentral Rusia bulan ini untuk membahas kerjasama dalam perubahan syariah.

Beri Komentar