ISSI dan JII Kompak Menguat, Indeks Syariah Baru JII70 Loyo

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 17 Mei 2018 16:57
ISSI dan JII Kompak Menguat, Indeks Syariah Baru JII70 Loyo
Indeks JII menjadi indeks ketiga di pasar modal syariah.

Dream - Dua indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak menguat di penutupan hari pertama puasa Ramadan 2018. Berkurangnya tekanan jual pemodal asing membuat amunisi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) bergerak menguat semakin bertambah. 

Untuk pertama kalinya pula, BEI juga mulai memperkenalkan indeks acuan saham syariah baru. Sayangnya laju indeks JII70 masih belum gemilang. Berbeda dari dua kakak kandungnya, indeks ini ditutup melemah. 

Dikutip dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 17 Maret 2018, Indeks ISSI terangkat 0,147 poin (0,08%) ke level 173,729. Berbeda dengan tiga hari terakhir, ISSI bergerak menguat sepanjang perdagangan.

ISSI memulai perdagangan dengan melaju di level 174,081 dan sempat menyentuh titik tertinggi di 175,735. 

Sementara Indeks bluechip syariah, JII tercatat menguat 1,386 poin (0,21%) ke level 661,052. Dengan 16 emiten bluechips syariah yang ditutup menguat, JII sempat menyentuh titik tertinggi di level 672,355. 

Indeks JII70 yang baru perdana jadi perhitungan bursa terkoreksi 0,047 poin (0,02%) ke level 219,736. Indeks ini terjerembab setelah menguat di level 220,639 ketika pembukaan dan menyentuh titik tertinggi di 223,331.

Transaksi perdagangan saham syariah tak mengendur di awal puasa ini. Meski secara volume turun tipis menjadi 54,23 miliar saham yang berpindah dengan dana bergulir Rp4,99 triliun. 

Investor asing sepertinya sudah mulai menyetop aksi jual sahamnya. Meski masih mencatat nett sell, total nilai jual asing pada saham syariah turun tajam menjadi Rp138 miliar. 

Saham sektor pertambangan dan properti bergerak melesat setelah indeks keduanya naik 1,64 persen dan 1,00 persen. Sementara koreksi dalam dialami indeks sektor industri aneka sebesar 1,8 persen, keuangan 1,41 persen, dan barang konsumsi 1,03 persen.

Emiten keping biru pencetak top gainer kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya melejit Rp1.500, diikuti oleh EXCL Rp370, WSKT Rp120, WIKA Rp95, dan PTPP Rp90.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNVR yang harga sahamnya melemah Rp250, LPPF Rp225, ASII Rp175, ICBP Rp125, dan INDF Rp125.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit menguat meskipun masih bertengger di level Rp14 ribu per dolar AS. Kurs rupiah ditutup di level Rp14.025 per dolar AS atau menguat 72 poin (0,51%) dan menyentuh titik tertinggi di Rp14.003 per dolar AS.(Sah)

 

Beri Komentar