Prajogo Pangestu kembali menjadi orang terkaya di Indonesia menurut daftar Forbes pada awal tahun 2024, setelah kekayaannya mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen.
Berdasarkan informasi dari daftar Forbes Real-Time Billionaires pada Kamis (4/1/2023), kekayaan bersih Prajogo Pangestu meningkat sebesar USD 147 juta, sehingga totalnya mencapai USD 55,6 miliar atau sekitar Rp. 863,3 triliun.
Prajogo Pangestu memulai usaha penjualan kayu pada akhir tahun 1970-an. Ia mendirikan perusahaan, Barito Pacific Timber, pada tahun 1993 dan mengubah namanya menjadi Barito Pacific setelah melakukan diversifikasi ke berbagai bidang usaha.
Pada tahun 2007, Pangestu mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri dan empat tahun kemudian menyelesaikan merger dengan Tri Polyta Indonesia, membentuk produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2021, Thaioil membeli 15 persen saham Chandra Asri. Prajogo sendiri telah menyiapkan generasi penerus untuk mengambil alih.
Putra sulungnya, Agus Salim, kini menjabat sebagai Presiden Direktur Barito Pacific. Sementara itu, putrinya, Nancy Pangestu Tabardel, mengelola kantor keluarga serta Green Era, di luar Singapura.
Putra bungsu Prajogo Pangestu, Baritono, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Komersial Chandra Asri.
Sebagian besar profit yang berhasil diperoleh oleh Prajogo Pangestu berasal dari kenaikan nilai saham Barito Renewables Energy yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2023.
Situasi ini menyebabkan lonjakan arus dan mengakibatkan penangguhan sementara perdagangan saham perusahaan pada hari Jumat lalu untuk mengendalikan volatilitas harga. Barito Renewables Energy adalah perusahaan induk dari Star Energy Geothermal Group, yang merupakan produsen panas bumi terbesar di Indonesia dengan kapasitas sebesar 886 megawatt.
Star Energy mengoperasikan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di provinsi Jawa Barat dan memiliki izin eksplorasi di beberapa wilayah provinsi Maluku Utara dan Lampung.
Berdasarkan data dari firma riset ThinkGeoEnergy, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai produsen energi panas bumi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, dengan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi sebesar 2.356 megawatt pada akhir tahun lalu.
Bukan hanya di sektor energi, Prajogo Pangestu juga baru saja mengalami keuntungan dari investasinya di sektor pertambangan batu bara.
Saham perusahaan pertambangan batubara miliknya, Petrindo Jaya Kreasi, telah melonjak 30 kali lipat sejak penawaran umum perdana (IPO) pada Maret 2023.
Hanya dalam seminggu setelah IPO, bursa efek memberikan peringatan terkait aktivitas tidak biasa dalam perdagangan sahamnya.
Pada pekan lalu, perdagangan saham perusahaan ini bahkan sempat dihentikan setelah mengalami kenaikan sebesar 15 persen, yang dipicu oleh berita bahwa perusahaan tersebut telah mengakuisisi 34 persen saham dari kontraktor batu bara, Petrosea.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN