Bank BPD Mengkaji Kemungkinan Unit Usaha Syariah Yang Dimilikinya Bisa Digabung. (Foto: Http://eb-islam.wg.ugm.ac.id)
Dream – Bank Pembangunan Daerah (BPD) melempar wacana akan merger unit usaha syariah (UUS) yang dimiliki setiap BPD menjadi sebuah bank syariah. Apabila terjadi, penggabungan UUS ini akan mengantarkan mereka menjadi bank ber-BUKU III.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah, Hanawijaya. Dia memiliki usul agar UUS yang dimiliki oleh BPD di Jawa bergabung untuk membentuk bank syariah.
“ Bagaimana caranya kita (UUS BPD) yang ada di Jawa untuk dijadikan satu saja. Itu keren kali, ya. (Kami) lagi ngobrol dengan stakeholder, mau nggak,” kata dia di Jakarta, ditulis Selasa 27 September 2016.
Hanawijaya menyarankan setiap UUS yang ingin lepas sebagai bank syariah yang berdiri sendiri, sebaiknya sudah mengantongi modal inti minimal Rp1 triliun. Hal ini bertujuan untuk modal utama UUS BPD untuk berdiri ketika telah menjadi bank syariah.
Kemudian, UUS yang ada di Bank DKI Jakarta, Bank Jateng, Bank Jatim, dan Bank Jabar Banten, dan BPD DIY, disarankan untuk membentuk satu bank syariah untuk di daerah.
“ Kalau digabungkan, modal inti bisa menjadi Rp5 triliun dan kita bisa masuk ke buku III. Dengan begitu, kami bisa bermain ke produk yang lebih baik, seperti trustee dan letter of credit,” kata dia.
Hanawijaya melanjutkan, setiap UUS BPD telah mengembangkan bisnisnya di daerahnya. Dengan penggabungan UUS ini, mereka tidak akan kehilangan pasarnya.
“ Bisnis mereka ada di situ. Tinggal ditentukan saja siapa head office dan sharingnya. Tergantung pemegang saham,” kata dia.
Hanawijaya mengatakan, wacana ini masih dibicarakan dengan para pemangku kepentingan. “ Kami sedang berdiskusi. Moga-moga bisa berhasil,” kata dia.
Sekadar informasi, Bank Jateng ini memiliki modal inti sebesar Rp500 miliar dan aset sebesar Rp1,7 triliun.
Senada dengan Bank Jateng, Bank Kalimantan Selatan (Kalsel) juga melempar wacana penggabungan UUS BPD yang ada di Kalimantan menjadi BPD syariah di Kalimantan. Bank ini mendekati BPD-BPD di Kalimantan untuk menggabungkan UUS-nya menjadi BPD syariah di tanah Borneo itu.
“ Kami mendekati kawan-kawan di Kalimantan, (seperti) Bank Kaltim dan Bank Kalbar untuk membuat bank syariah di Kalimantan. Paling tidak, sebelum batas waktunya, kami bisa membuka bank syariah di Kalimantan,” kata Direktur Utama Bank Kalsel, Irfan.
Direktur Utama BPD DIY, Bambang Setiawan, mengatakan merger ini adalah opsi bagi UUS yang tidak kuat untuk melakukan spin off. Bambang pun lebih memilih untuk spin off masing-masing daripada menggabungkan UUS di satu regional.
“ Kalau saya, pilihannya tetap satu-satu, tapi sinergi,” kata Bambang di tempat yang sama.
Dia mengatakan penggabungan UUS semua BPD tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh karakteristik perekonomian daerah dan keperluan masyarakat.
“ Di atas kertas, (pelaksanaannya) gampang, tapi secara psikologis itu sulit. Jadi, tidak selaras dengan prinsip otonomi daerah,” kata dia.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya