Dua Indeks Syariah Bertahan Di Zona Hijau Seharian Ini.
Dream - Indeks syariah mengawali pekan kedua Mei 2018 dengan cemerlang. Membanjirnya pemodal lokal yang kembali melantai di bursa saham membuat dua indeks syariah bergerak " perkasa" sepanjang perdagangan, Senin, 7 Mei 2018.
Sentimen dari kondisi bursa regional dan global yang menguat membuat pelaku pasar kembali membanjir lantai bursa. Pelaku pasar untuk sementara tak mengindahkan laju kurs rupiah terhadap dolar AS yang masih cukup tinggi.
Pelaku pasar juga dibuat optimis dengan data ekonomi terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam laporannya, BPS mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,06 persen.
Dikutip dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI naik signifikan 1,965 poin (1,12%) ke level 177,342. Indeks bertahan di zona hijau setelah dibuka menguat di level 176,047. Sepanjang perdagangan, ISSI sempat menyentuh level tertinggi di 177,342.
Menguatnya sebagian besar bluechips syariah juga membuat Indeks keping biru syariah kembali ke jalur hijau. Indeks Jakarta Islamic Index (JII) kembali menanjak 10,890 poin (1,62%) ke level 681,264.
Transaksi perdagangan saham syariah mengalami peningkatan dari sisi volume. Hingga sesi paska-penutupan perdagangan, ISSI mencatat transaksi sebanyak 75,75 miliar saham syariah yang berpindah tangan. Meski naik tinggi, nilai transaksi perdagangan saham syariah hanya naik menjadi Rp3,96 triliun.
Emiten sektor barang konsumsi menjadi primadona investor. Maraknya aksi beli saham di sektor ini membuat indeks barang konsumsi melesat 5,09 persen, diikuti oleh manufaktur 2,9 persen, pertambangan 1,37 persen, dan pertanian 1,25 persen.
Pelemahan indeks aneka industri sebesar 1,49 persen tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perdagangan.
Saham UNVR menjadi penyumbang terbesar melesatnya indeks syariah. Harga emiten bluechip syariah satu ini meroket Rp2.550, disusul oleh ICBP Rp375, TPIA Rp225, SMGR Rp125, dan SCMA Rp120.
Sebaliknya, para pencetak top loser kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya terkoreksi Rp825, LPPF Rp200, ASII Rp175, PTBA Rp80, dan PGAS Rp40.
Sayangnya sentimen positif di bursa tidak berpengaruh terhadap pasar uang. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru keok. Ketika perdagangan berakhir, kurs rupiah terhadap dolar AS melemah 26 poin (0,19%) ke level Rp13.971 per dolar AS dan mencetak pelemahan di Rp13.979 per dolar AS.
(Sah)
Advertisement
Amazon Bakal PHK 30.000 Karyawan, Terbesar Sejak 2022

Tutup Jalan Saat Hajatan Tanpa Izin, Warga Surabaya Bakal Didenda Rp50 Juta

Jakarta Fashion Week 2026, Tampilkan Karya Lebih dari 100 Desainer

Jakarta Expat Tennis Ladder, Komunitas yang Jadi Rumah Kedua Para Ekspatriat

Latih Si Kecil Biar Tak Boros, Ayah Bunda Bisa Terapkan Hal Ini


Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab





Tutup Jalan Saat Hajatan Tanpa Izin, Warga Surabaya Bakal Didenda Rp50 Juta

Siapa Kali ini yang Berhasil Mendapatkan Golden Star di Episode 5 Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas?