Aksi Jual Jelang Penutupan Seret Indeks Syariah Tiarap

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 13 Januari 2017 16:50
Aksi Jual Jelang Penutupan Seret Indeks Syariah Tiarap
Indeks syariah melemah di akhir pekan.

Dream – Indeks syariah lagi-lagi ditutup melemah jelang libur akhir akhir pekan, Jumat, 13 Januari 2017. Koreksi dalam pada saham-saham di sektor pertambangan menyeret kinerja perdagangan saham hari ini.

Menguatnya aksi jual pemodal asing pada saham-saham syariah juga turut membuat investor lokal menahan diri masuk lantai bursa. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), berada di level 171,723, atau turun 0,468 poin (0,27%). Indeks saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ditutup melemah 1,223 poin (0,18%) ke level 691,265.

Hingga sesi paska penutupan, sebanyak 46,28 miliar lembar saham diperdagangkan pelaku pasar dengan nilai transaksinya mencapai Rp3,47 triliun.

Perdagangan hari ini diwarnai dengan aksi jual investor asing yang meningkat pada saham-saham syariah. Tercatat nett sell asing pada indeks ISSI mencapai Rp329,59 miliar, naik dari perdagangan kemari sebesar Rp254,4 miliar.

Aksi jual investor memicu koreksi saham pada 108 emiten syariah, Sebaliknya, 75 saham penghuni ISSI masih bisa bergerak naik.

Mayoritas indeks sektoral bergerak melemah. Pelemahan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan yang turun 1,19 persen, diikuti industri dasar 0,67 persen, barang konsumsi 0,63 persen. Sementara, indeks industri aneka menjadi satu-satunya indeks sektoral yang bergerak menguat dengan kenaikan 0,86 persen.

Emiten bluechips syariah yang menjadi top gainer kali ini adalah UNTR yang menguat Rp700, SSMS Rp115, ASII Rp75, PTBA Rp75, dan SMGR Rp75.

Sebaliknya, top loser indeks JII dihuni INCO yang turun Rp370,  AALI Rp375, UNVR Rp350, SILO Rp250, dan LPPF Rp100.

Pelemahan juga terjadi pada pasar keuangan. Kurs rupiah jelang akhir pekan ditutup di level Rp13.333 per dolar AS. Kurs rupiah terhadap dolar AS ini melemah 52 poin atau 0,39 persen.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More