Sepanjang 2020, Total Aset BPRS Rp14,95 Triliun

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 6 April 2021 12:12
Sepanjang 2020, Total Aset BPRS Rp14,95 Triliun
Bank ini tak luput dari serangan pandemi COVID-19.

Dream – Pertumbuhan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) mengalami tren positif pada 2020, baik dari aset, pembiayaan, maupun penghimpuna dana masyarakat. Pertumbuhannya tidak begitu terpengaruh selama pandemi COVID-19 yang mulai terjadi pada triwulan I 2020.

“ Hingga saat ini, pertumbuhan aset BPRS mencapai 8,67 persen dengan total aset Rp14,95 triliun,” kata Ketua Kompartemen BPRS 2018-2021, Cahyo Kartiko, dalam MUNAS Kompartemen BPRS ASBISINDO, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 6 April 2021.

Munas Kompartemen BPRS periode 2018-2021.

Pembiayaan naik 7,42 persen menjadi Rp10,68 triliun pada 2020 dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 12,45 persen menjadi Rp9,81 triliun.

Dia mengatakan BPRS tak luput dari badai COVID-19. Stimulus yang diberikan pemerintah dan aturan dari OJK kepada perbankan, telah membantu BPRS.

“ Kami berterima kasih kepada pemerintah dan OJK atas kebijakan-kebijakan yang telah diambil dalam mengatasi dampak pandemi covid-19 terhadap industri perbankan khususnya BPRS,” kata Cahyo.

 

1 dari 2 halaman

Bantu Nasabah

Kebijaan relaksasi pembiayaan memberikan kesempatan bagi nasabah BPRS untuk menata cashflow usaha yang terguncang akibat penurunan omzet usaha.

“ Banyak nasabah kami terbantu kebijakan tersebut,” kata dia.

Selain itu pula, Kompartemen BPRS terus aktif untuk menunjang stabilitas SDM di industry baik dari level Komisaris, Direksi, Manager hingga staff. Berbagai pelatihan dibuatkan untuk berbagai program secara daring maung offline.

“ Kegiatan sertifikasi terus dilakukan ditambah dengan training-training dalam pengembangan SDM. BPRS secara sumber daya manusia insaninya harus mempunyai intelektual yang modern, maju dan tangguh,” kata Cahyo.

2 dari 2 halaman

Program Utama Majukan BPRS di Indonesia

Sekadar informasi, MUNAS yang digelar secara offline dan online ini, mengangkat tema “ kebangkitan BPRS dengan kekuatan ukhuwah untuk membangun perekonomian umat. Munas ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Gunawan Setyo Utomo Deputi Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Prof KH Didin Hafiduddin sebagai Tokoh Agama.

Dalam Munas ini, Cahyo menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota dan selanjutnya akan dilakukan kepengurusan baru periode 2021-2024. Dia mengatakan ada enam program utama dalam masa kepemimpinannya untuk memajukan BPRS di Indonesia.

Pertama dalam bidang hukum dan advokasi. Kedua yakni riset, kajian dan publikasi. Ketiga, organisasi dan pembinaan anggota. Ke empat yaitu sertifikasi, literasi dan edukasi. Ke lima pengembangan bisnis dan IT dan ke enam yakni kolaborasi dan hubungan kelembagaan.

“ Enam program utama ini telah menjadi bagian dari pondasi BPRS untuk bisa bersaing dan mengikuti perkembangan teknologi. BPRS bisa tumbuh lebih baik dalam perkembangan dunia perbankan di Indonesia,” kata dia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar