Hingga September 2020, Jumlah RDN BCA Syariah Capai 30,307 Rekening

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 19 November 2020 13:46
Hingga September 2020, Jumlah RDN BCA Syariah Capai 30,307 Rekening
BCA Syariah menyebut minat masyarakat terhadap saham syariah terus naik.

Dream – Minat masyarakat untuk transaksi saham syariah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah rekening dana nasabah (RDN) syariah di BCA Syariah yang meningkat.

Dikutip dari keterangan tertulis BCA Syariah, Kamis 19 November 2020, jumlah RDN syariah pada September 2020 mencapai 30.307 rekening. Angka ini naik 24,43 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 24.554 rekening.

Untuk bisa meningkatkan angka literasi syariah, terutama di pasar modal syariah, BCA Syariah berpartisipasi dalam acara Sharia Investment Week on Screen 2020. Ajang itu juga bertujuan meningkatkan semangat dan kepercayaan para pelaku pasar dan investor di pasar modal syariah.

“ Sinergi dari seluruh industri keuangan syariah sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai keuangan syariah,” kata Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih.

BCA Syariah hadir memperkenalkan layanan RDN Syariah, yaitu rekening yang dapat digunakan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan untuk penyelesaian transaksi di Pasar Modal. Dalam kegiatan ini, BCA Syariah berpartisipasi dalam platform virtual expo dengan menyediakan sarana tanya jawab online bagi pengunjung virtual booth untuk mendapatkan informasi mengenai produk RDN maupun produk BCA Syariah lainnya.

Untuk mendukung transaksi pasar modal syariah, BCA Syariah telah bekerjasama dengan 14 Perusahaan Efek yaitu PT Indo Premier Sekuritas, PT Phintraco Sekuritas, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT Phillip Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT Panin Sekuritas TBK, PT Danareksa Sekuritas PT Fac Sekuritas Indonesia, PT MNC Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Maybank Kim Eng Sekuritas, Kresna Sekuritas dan PT OSO Sekuritas Indonesia.

BCA Syariah membuka pintu bagi nasabah untuk menabung saham mulai dari Rp100 ribu. “ Kami ingin memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk berinvestasi buat masa depan,” kata dia.

1 dari 3 halaman

BCA Syariah Merger dengan Bank Interim, Aset Naik jadi Rp2,15 T

Dream – Pemegang saham PT BCA Syariah menyepakati penggabungan usaha (merger) Bank Interim Indonesia ke dalam perusahaan. Sebelumnya, Bank Interim Indonesia bernama PT Bank Rabobank Internasional Indonesia dan berubah nama setelah diakuisi PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Persetujuan tersebut diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Mengutip keterangan tertulis BCA Syariah, Senin 16 November 2020, RUPSLB menyetujui perubahan nominal saham BCA Syariah sebagai bank hasil penggabungan menjadi sebesar Rp1.000 per lembar saham dari sebelumnya Rp1 juta per lembar saham.

RUPSLB juga menyetujui peningkatan modal disetor dan ditempatkan BCA Syariah yang semula Rp1,996 triliun menjadi Rp2,255 triliun setelah penggabungan.

Aksi korporasi Penggabungan tidak menyebabkan berubahnya kegiatan utama BCA Syariah sebagai bank yang melakukan usaha di bidang perbankan berdasarkan prinsip syariah. BCA Syariah tetap melayani nasabah perseorangan dan bisnis pada seluruh segmen nasabah perbankan, baik ritel, komersial, maupun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“ Penggabungan ini bertujuan untuk menciptakan bank syariah yang dapat memberikan layanan yang lebih optimal kepada masyarakat dengan cara membangun organisasi yang lebih kuat dan berkualitas,” kata Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih, di Jakarta.

Jhon juga berharap aksi mereger dan peningkatan permodalan BCA Syariah akan memperkuat posisi bank di dunia perbankan syariah.

Lebih jauh, Jhon mengatakan, penggabungan ini juga merupakan salah satup upaya BCA Syariah untuk turut berpartisipasi dalam mendukung konsolidasi perbankan di Indonesia serta memperkuat struktur permodalan bagi percepatan pengembangan perbankan syariah nasional.

“ Kami memandang penggabungan BCA Syariah dengan Bank Interim merupakan salah satu upaya bagi BCA Syariah untuk tumbuh secara anorganik,” kata dia.

Penambahan modal akan digunakan untuk mendukung percepatan pertumbuhan bisnis BCA Syariah ke depan agar dapat memberikan produk dan layanan yang lebih baik bagi nasabah serta mendukung inisiatif-inisiatif bank ke arah digitalisasi.

2 dari 3 halaman

Laba BCA Syariah Naik 8,7%, Pengguna Mobile Banking Meningkat

Dream - PT BCA Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp28 miliar pada semester I 2020. Pencapaian ini meningkat 8,7 persen dari semester I-2019 yang mencapai Rp25,76 miliar. Tren pemakaian internet banking BCA Syariah juga dilaporkan meningkat selama Pandemik Covid-19.

Direktur BCA Syariah, Pranata, melaporkan aset perusahaan pada Juni 2020 tumbuh 21,05 persen menjadi Rp8,5 triliun dibandingkan Juni 2019 yang berada di kisaran Rp7,04 triliun.

" Rata-rata pertumbuhan aset BCA Syariah selama 2010-2019 sebesar 28,97 persen, tumbuh di atas rata-rata tahunan bank umum syariah sebesar 17,97 persen," kata Pranata dalam Media Update: Pemaparan Kinerja BCA Syariah 1 - 2020, dikutip dari keterangan tertulis Senin 27 Juli 2020.

Pertumbuhan aset tersebut didukung oleh peningkatan penyaluran pembiayaan sepanjang Januari-Juni 2020. Pembiayaan pada periode ini tercatat Rp5,7 triliun atau naik 16,2 persen dari periode yang sama setahun lalu senilai Rp4,92 triliun.

 

 

Komposisi pembiayaan didominasi penyaluran pembiayaan untuk segmen komersial sebesar Rp4,3 triliun dengan komposisi sebesar 76,4 persen. Disusul pembiayaan UMKM sebesar Rp1,2 triliun atau 21,3 persen dari total pembiayaan.

" Di tengah kondisi yang penuh tantangan, kami tetap berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan dengan penuh kehati-hatian," kata Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih yang berharap langkah perusahaan ini bisa membantu mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.

Kualitas pembiayaan BCA Syariah juga tetap terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) Gross di angka 0,69 persen dan NPF Net di angka 0,21 persen

Dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,46 persen menjadi Rp6 triliun per Juni 2020.

3 dari 3 halaman

Transaksi E-Channel Meningkat

Pada masa pandemi ini, pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile dilaporkan meningkat sebesar 46 persen menjadi sebanyak 36.700 ribu user. Setahun yang lalu, pengakses internet banking dari anak usaha BCA ini baru mencapai 25.100 user.

Sementara itu, pengguna internet banking Klik BCA Syariah meningkat 108 persen menjadi sebesar 5.800 user dibandingkan tahun lalu di kisaran 2.800 user.

Transaksi melalui e-channel mendominasi jumlah transaksi BCA Syariah selama kuartal kedua tahun 2020. Komposisi terbesar adalah transaksi melalui BCA Syariah mobile dan Klik BCA Syariah sebesar 52 persen disusul oleh transaksi ATM/EDC sebesar 45 persen dan sisanya melalui cabang sebesar 3 persen.(Sah)

Beri Komentar