S&P Memprediksi Pertumbuhan Sukuk Kurang Menggembirakan Tahun Ini.
Dream – Penerbitan sukuk global diprediksi akan tidak akan terlalu kuat pada tahun ini. Kondisi ini disebabkan likuiditas global yang semakin ketat, risiko geopolitik yang meningkat, dan lambannya standardisasi produk keuangan syariah.
Hal ini diungkapkan oleh lembaga pemeringkat global, Standar and Poor Global Ratings (S&P).
Dikutip dari Salaam Gateway, Jumat 12 Januari 2018, dalam laporan Global Sukuk Market Outlook 2018, S&P menyebut penerbitan sukuk global tahun ini diprediksi sebesar US$70 miliar-US$80 miliar (Rp1.073,88 triliun-Rp1.208,12 triliun).
“ Kami mencatat lambannya standardisasi produk sukuk, tetapi ada kesadaran yang lebih besar akan kebutuhan standardisasi,” bunyi laporan itu.
S&P juga mencatar, pada 2017, penerbitan sukuk global meningkat 45,3 persen dari US$67,4 miliar (Rp904,75 triliun) menjadi US$97,9 miliar (Rp1.314,17 triliun). Pertumbuhan ini didorong oleh penerbitan sukuk beberapa negara Kawasan Teluk (GCC).
Institusi ini juga memperkirakan likuiditas global akan semakin ketat dengan alasan tingkat suku bunga The Fed meningkat sebesar 75 basis poin. Untuk risiko geopolitik, S&P melihat kondisi ini akan membebani beberapa investor, termasuk sanksi terhadap Qatar oleh sekelompok negara Arab pada Juni 2017.
Mereka juga memprediksi bahasan tentang prinsip pembagian untung rugi secara mendalam di dokumentasi hukum sukuk dan akan menghilangkan pasar kelas ritel. Pada akhirnya, pembagian untung rugi ini akan menghasilkan harga yang lebih tinggi dan mengurangi daya tarik sukuk.
“ Untuk badan usaha atau individu, tren ini cenderung mengurangi daya hukum karena hukumnya kompleks dan biayanya tinggi,” tulis S&P. (ism)
Advertisement

Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget