Ilustrasi
Dream - Beberapa pengamat mode menilai, 2015 merupakan tahun kejayaan untuk industri busana muslim. Hal itu ditandai dengan merebaknya perancang modest wear yang saling bersaing menawarkan rancangan terbaik mereka.
Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma menilai modest fashion lebih menjanjikan dibanding dengan fesyen konvensional secara keseluruhan.
Meskipun belum ada hitungan, Ali sangat yakin sektor industri busana muslim menyumbang omzet yang sangat besar.
" Emang nggak ada hitungan riil tapi secara omzet terlihat dan saat ini masih dikuasai kalangan masyarakat menengah ke bawah. Kalau menengah ke atas masih sedikit sekali jumlahnya," ungkap Ali saat dijumpai seusai peresmian IFC di Jakarta pada Rabu, 16 Desember 2015.
Ali memperkirakan busana muslim masih akan menyumbang pemasukan yang jauh lebih besar dalam beberapa tahun ke depan. Indikasi itu terlihat dari minat kalangan nonmuslim yang juga semakin menggemari pakaian panjang selayaknya desain busana muslim.
" Masih akan bertambah, karena pasar berlipat-lipat lebih besar," imbuh Ali.
Hanya Ali menyayangkan sebagian pelaku industri hijab masih menggarap produksi mereka di luar negeri. Tapi ia memaklumi hal ini, karena ongkos produksi di China dan Turki jauh lebih murah dibanding Indonesia.
" Kita dari asosiasi tidak melarang anggota, tapi kita akan terus pelajari kenapa begitu. Agar kita bisa ambil ilmunya dan dijalankan di dalam negeri sehingga ada pertimbangan untuk belajar lebih pesat," tandas Ali.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
