Cerita Pak Tukirin dari Keluarga Transmigrans Jawa yang Sukses Bangun Istana Megah di Kalimantan, Desainnya Campuran Pura, Vihara dan Masjid

Reporter : Sugiono
Sabtu, 4 Maret 2023 19:24
Cerita Pak Tukirin dari Keluarga Transmigrans Jawa yang Sukses Bangun Istana Megah di Kalimantan, Desainnya Campuran Pura, Vihara dan Masjid
Kala itu tahun 1955, kakeknya mengikuti program transmigrasi dari Pak Soekarno. Kondisi kawasan Transmigrasi Sidomulyo saat itu masih hutan belantara.

Dream - Salah satu cara pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran adalah program transmigrasi.

Rupanya, program yang sudah ada sejak era pemerintahan Presiden Soekarno ini benar-benar nyata mampu menaikkan taraf hidup warga.

Baru-baru ini sebuah sebuah video Tiktok mengunggah kisah sukses seorang transmigran keturunan warga Yogyakarta. Pria itu kini bahkan menjadi 'sultan' di Kalimantan.

Video berdurasi 8 menit 5 detik itu diunggah oleh akun @jebres3. Dalam video itu tampak seorang pria melakukan penelusuran ke salah satu rumah mewah di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat.

1 dari 7 halaman

Tampak rumah tersebut memiliki halaman yang sangat luas. Bahkan untuk masuk ke pintu utama, harus melewati jalan pribadi selebar 4 meter dengan panjang kurang lebih 10 meter.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

Desain rumah transmigran tersebut sangat mewah dan megah. Dari kejauhan terlihat seperti perpaduan istana, vihara dan masjid.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

Masalahnya, selain pintu gerbang berbentuk pendapa, di atas atap bangunannya tampak ada perpaduan stupa dan kubah.

Tampak juga sebuah bangunan mirip menara dengan banyak jendela di samping bangunan utama. Di atap bangunan mirip menara itu terdapat hiasan mirip kubah.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

Hal unik dan menarik lainnya dari rumah mewah bak istana ini adalah desain pintu utamanya yang berbentuk gunungan seperti di wayang kulit.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

2 dari 7 halaman

Memasuki halaman rumah dan berjalan lurus, kita akan menemukan garasi terbuka yang cukup memuat dua mobil.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

Saat itu, di garasi terparkir sebuah mobil sedan mewah. Sementara di sudut belokan menuju pintu utama tampak sebuah motor matic merah.

Saat masuk pintu utama, di sebelah kanan ada ruang khusus untuk menyimpan berbagai perlengkapan pertunjukkan wayang kulit. Mulai dari gong, kenong, kempul, saron, gambang, hingga kelir.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

3 dari 7 halaman

Begitu masuk rumah tersebut, terlihat ruang tamu yang sangat luas. Ruang tamu itu berisi berbagai macam perabotan yang hampir semuanya berbahan kayu dan bergaya seni tradisional Jawa.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

Pengunggah video kemudian ditemui seorang pria dengan busana yang sangat kental dengan adat Jawa. Pria tersebut bernama Pak Tukirin, pemilik rumah paling mewah di Desa Limbung.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

Pak Tukirin kemudian bercerita panjang lebar tentang dirinya dan keluarganya. Menurut Pak Tukirin, dulunya rumah mewah itu adalah kawasan program Transmigrasi Sidomulyo.

4 dari 7 halaman

Pak Tukirin mengaku dia adalah generasi ketiga keluarga transmigran dari Yogyakarta ke Kalimantan. Katanya, yang transmigrasi itu adalah kakeknya. Sedangkan dia lahir dan besar di Kalimantan.

Rumah mewah bak istana di daerah transmigrasi Kalimantan.

" Transmigrasi sekitar tahun 1955, zaman Pak Soekarno dulu. Jadi yang transmigrasi mbah saya. Sementara bapak ibu saya masih remaja saat transmigrasi," kata Pak Tukirin.

Karena lahir dan besar di Kalimantan, Pak Tukirin menyebut dirinya adalah orang berdarah Jawa dengan daging Pontianak alias Jawa Pontianak.  

" Air yang kita minum air Kalimantan. Udara yang kita hirup Kalimantan. Hanya darahnya saja yang asalnya Jawa," tambah pria tersebut.

5 dari 7 halaman

Pak Tukirin kemudian menceritakan bagaimana leluhurnya membuka hutan saat mengikuti program transmigrasi di zaman Presiden Soekarno.

Berdasarkan cerita leluhurnya, kala itu tahun 1955, kakeknya mengikuti program transmigrasi. Kondisi kawasan Sidomulyo saat itu masih hutan belantara.

" Dapat satu rumah dari batang kayu. Dindingnya kayu, lantainya kayu, atapnya daun nipah, lahannya masih batu-bata besar," kenangnya.

Saat itu rumah transmigrasi yang disediakan jauh dari layak huni. Maklum, tahun itu masih permulaan pembangunan pemerintah karena baru 10 tahun Indonesia merdeka.

Kata Pak Tukirin, pemerintah juga memberikan jatah untuk hidup selama 10 tahun bagi warga transmigran. Keluarganya dapat beras, ikan asin, dan juga bulgur.

Sekadar informasi, bulgur adalah salah satu jenis biji-bijian yang berasal dari gandum utuh yang retak dan sudah direbus terlebih dahulu serta dikeringkan sebelum dikemas.

Dibandingkan dengan varietas gandum lain, bulgur merupakan jenis gandum yang bisa dimasak hingga matang dalam durasi yang cukup singkat, bahkan kurang dari 15 menit.

6 dari 7 halaman

Pak Tukirin mengaku meski dia lahir dan hidup di Kalimantan tapi tetap berkomitmen untuk melestarikan tradisi Jawa. Itu terbukti dari koleksi gamelan Jawa yang dimiliki.

Bahkan rumah mewah dua lantainya juga terinspirasi dari budaya Jawa, dengan mengambil konsep rumah klasik minimalis.

" Sebenarnya kita memang ingin melestarikan tradisi Jawa. Dulu kan Jawa dari nonmuslim, kemudian Mataram muslim. Jadi, rumah ini kombinasi sejarah dari keyakinan leluhur. Makanya ada kubah seperti dalam arsitektur masjid," pungkas Pak Tukirin.

Sumber: Tiktok

7 dari 7 halaman

@jebres3

Ngobrol bareng pak tukirin transmigran asal jogja generasi transmigrasi ke tiga di kalimantan

♬ suara asli - pie'ie mejink
Beri Komentar