Cegah Terpapar Virus Corona Saat Belanja? Praktikkan 4 Cara Ini

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 6 April 2020 08:35
Cegah Terpapar Virus Corona Saat Belanja? Praktikkan 4 Cara Ini
Tak mau keluar rumah karena takut kena corona, tapi stok makanan di rumah tiris.

Dream – Pandemi virus corona `memaksa` orang-orang untuk tetap berada di dalam rumah. Semua aktivitas diminta dilakukan di rumah untuk mencegah penularan virus corona.

Namun saat kondisi darurat, seperti bahan kebutuhan pokok yang habis, beberapa orang terpaksa keluar rumah untuk berbelanja. Tak jarang mereka harus pergi ke supermarket karena warung terdekat di rumah juga kehabisan stok.

 

Saat harus berbelanja ke luar rumah dengan kondisi wabah corona yang masih menyebar, kamu tentu harus tetap waspada. Namun jangan sampai gaya kamu melindungi diri terlihat lebay dan membuat orang lain semakin cemas.

Mengutip laman Miss Kyra, ada beberapa tips belanja yang bisa kamu terapkan untuk memperkecil risiko paparan virus Covid-19.

Pertama, cobalah untuk tidak terlalu banyak menyentuh permukaan.

Tindakan ini sesuai panduan WHO agar menghindari menyentuh permungkaan sebanyak mungkin karena virus dapat berkembang pada permukaan selama setidaknya tiga hari. Ingatlah untuk tidak menyentuh wajah.

Kedua, memberi jarak enam langkah dari yang lain.

Cobalah untuk menjaga jarak setidaknya enam langkah dari orang lain termasuk karyawan toko. Ini benar-benar dapat membantu dalam mencegah tertular virus. Perlu kamu ingat, jauhi kerumunan.

1 dari 6 halaman

Jangan Lupa Bawa Tisu dan Bayar Cashless

Ketiga,gunakan tisu untuk membersihkan.

Dengan tisu pembersih atau tisu basah, kamu bisa menggunakannya untuk membersihkan tangan.

Dengan barang ini, kamu juga bisa membersihkan permukaan seperti keranjang belanja atau tas belanja. Tisu memang tidak efektif untuk membersihkan sesuatu, tetapi itu bisa membantu dalam mengurangi risikonya.

Keempat, pilih metode pembayaran digital.

Saat ini banyak aplikasi yang menawarkan pembayaran digital seperti OVO, Dana, dan lainnya.

Kamu juga bisa melakukan pembayaran dengan kartu debit atau kredit. Hal ini bisa mengurangi penularan virus.

(Laporan: Cindy Azari)

2 dari 6 halaman

4 Cara Atur Pengeluaran yang Bengkak Saat Kerja Dari Rumah

Dream – Penyebaran virus corona yang meluas di Indonesia membuat pemerintah mengimbau masyarakat untuk beraktivitas di rumah. Sejumlah perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah.

Untuk sessat kamu mungkin akan merasa bahagia karena tak harus menghabiskan waktu berangkat ke kantor dan segala kemacetannya. Apalagi jika jarak tempuh cukup jauh dan lama.

Tapi tanpa kamu sadari, pengeluaran rumah tangga juga akan semakin bertambah. Tak hanya kamu yang berada di rumah. Anggota keluarga lain seperti istri dan anak-anak juga menghabiskan seharian aktivitasnya di rumah.

Jika tak di atur dengan baik, pengeluaran rumah tangga kamu mungkin akan menjadi jebol karena sifat boros kamu. Apalagi harga bahan kebutuhan pokok ikut naik karena pasokan yang tersendat.

Dikutip dari Merdeka.com, Jumat 3 April 2020, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Krizia Maulana, mengatakan tinggal di rumah untuk batas waktu yang tidak ditentukan memang akan memunculkan sejumlah persoalan baru. Mulai pengeluaran ekstra rumah tangga, hingga kondisi mental yang dipicu rasa bosan karena tidak bisa keluar kemana-mana.

" Untuk itu, langkah pertama yang saat ini harus dilakukan adalah siapkan mental. Setiap orang harus menerima keadaan. Saat ini adalah kondisi darurat, tinggal di rumah adalah opsi terbaik demi kebaikan bersama. Ketika kondisi mental baik, maka kita menjadi lebih siap dalam menghadapi permasalahan baru yang bisa muncul karena pandemi Corona ini," kata Krizia.

Dia melanjutkan permasalahan baru yang akan muncul pertama kali adalah membengkaknya pengeluaran rumah tangga. Kebijakan di rumah untuk pelajar dan karyawan pastinya memunculkan pengeluaran ekstra yang meliputi biaya internet (kuota), listrik, makanan (snack dan cemilan), hingga pembelian suplemen (vitamin) yang jumlahnya tidak kecil.

“ Mau tidak mau kita harus menyiapkan biaya ekstra, atau mengambil dari pos lain,” kata dia.

Lantas bagaimaan cara mengatur keuangan agar tidak jebol saat bekerja dari rumah?

3 dari 6 halaman

Gunakan Dana Darurat

Menurut Krizia, di sinilah pentingnya memiliki dana darurat. Dana darurat bisa diambil untuk menutup sebagian kebutuhan.

 

 

Jika tidak memiliki dana darurat? Janganlah mengambil dari pos masa depan yang sudah disiapkan. Kamu bisa mengkaji ulang pengeluaran. Apa saja pos-pos pengeluaran yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra.

4 dari 6 halaman

Buat Daftar Pengeluaran

Krizia menyarankan untuk membuat daftar pengeluaran rutin bulanan. Tujuannya guna mengetahui pos-pos mana yang bisa kita setop dan alihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra kita.

Contohnya anggaran transportasi, dan pos gaya hidup (nonton bioskop, makan di restoran, liburan, member gym, dan lainnya) adalah biaya-biaya yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra.

“ Karena sudah jelas, pos-pos tersebut tidak akan dikeluarkan selama kita menjalani masa kerja di rumah,” kata dia.

5 dari 6 halaman

Bijak Dalam Berbelanja

Langkah selanjutnya, lanjut Krizia, adalah menahan nafsu belanja. Ketakutan akan berkurangnya pasokan makanan menyebabkan ada segelintir masyarakat yang melakukan panic buying dengan membeli sejumlah kebutuhan pokok.

" Padahal, pemerintah sudah memastikan pasokan makanan dan kebutuhan rumah tangga tetap aman. Jangan panik dan belanja sesuai kebutuhan," kata dia.

Termasuk ketika berbelanja online. Kemudahan teknologi, dan terlalu lama tinggal di rumah, membuat orang merasa bosan. Akhirnya banyak juga yang mengalihkan dengan berbelanja online. Tapi, kamu harus tetap berhati-hati karena bisa menambah pengeluaran rumah tangga.

" Belanjalah sesuai kebutuhan dan manfaatkan diskon yang ditawarkan merchant-merchant online yang banyak bertebaran selama masa kerja di rumah," kata dia.

6 dari 6 halaman

Tetap Berinvestasi

Kondisi saat ini menyadarkan kita betapa pentingnya memiliki dana darurat. Untuk itu, langkah terakhir adalah tetaplah berinvestasi.

Ketika menyesuaikan anggaran rumah tangga untuk menutupi biaya tambahan selama masa kerja di rumah, kita bisa mengurangi sedikit porsi investasi. Namun setelah masa penyesuaian berakhir dan sudah menutup pengeluaran ekstra, sebaiknya kembali ke porsi investasi.

" Jika memungkinkan menambah porsi untuk membuat porsi dana darurat yang sebelumnya tidak kita miliki," kata dia. 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More