Ilustrasi. (Source: Shutterstock)
Dream - Meski sudah mengetahui penderita tuberkulosis (TBC) cukup banyak di Indonesia, kesadaran masyarakat untuk hidup sehat guna menghindari penyakit ini masih rendah. Mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lebih dari 900 ribu masyarakat mengidap TBC saat ini.
Tak hanya soal jumlah, HRD dan Corporate Communication Director Otsuka, Sudarmadi Widodo mengatakan penderita penyakit menular serta mematikan ini didominasi usia produktif.
Sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah untuk menekan jumlah penderita TBC di Tanah Air. Salah satunya pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 67 tahun 2021 tentang penanggulangan untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030.
Kemenkes mengimbau sejumlah pihak untuk turun tangan menanggulangi secara bersama-sama penyakit tersebut. Mulai dari tracing, screening, pendampingan penderita TBC hingga membuat aplikasi untuk membantu mengontrol kondisi pasien.
Program bertajuk 'Free TBC at Workplace' telah dimulai sejak Juli 2022 untuk menanggulangi penyakit tersebut di tempat kerja dan diluncurkan kembali di puncak perayaan bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional pada 12 Januari 2023 lalu.
Foto: Otsuka Indonesia
“ Untuk mengurangi kasus TBC di Indonesia, dibutuhkan peran aktif dari semua pihak. Sejalan dengan tujuan Indonesia Bebas TBC pada 2030, program yang diinisiasi oleh Otsuka akan sangat membantu Pemerintah dalam mengurangi kasus TBC di tempat kerja," tutur Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan RI.
Melalui program tersebut, masyarakat yang berusia produktif dapat memahami seputar TBC. Penderita TBC pun akan didampingi agar lebih terkontrol.
Foto: Otsuka Indonesia
Aplikasi 'Sembuh TB' juga bisa digunakan untuk membantu mengingatkan pengidap agar konsisten minum obat, mengontrol makanan yang dikonsumsi melalui fitur food calculator, serta informasi seputar TBC maupun nutrisi penting bagi tubuh.
Hingga saat ini, program tersebut telah diikuti 8 perusahaan, di antaranya PT Otsuka Indonesia, PT Merapi Utama Pharma, PT Uni-Charm Indonesia Tbk. dan PT Panasonic Gobel Life Solution.
Sebanyak 7.000 karyawan telah menjalani tahap tracing dan screening awal. Mereka yang terkonfirmasi positif TBC akan diberikan program pengobatan yang komprehensif.
Ke depannya, program ini diharapkan mampu menggeser stigma negatif dan meminimalisir jumlah pengidap TBC.
Dream - Penyakit tuberkulosis (TBC atau TB) pada anak-anak kembali jadi pembahasan setelah sebuah video curhatan ibu viral di media sosial. Ibu tersebut menceritakan kalau putrinya yang masih bayi tertular TBC karena dicium banyak orang.
Berat badan putrinya tak kunjung bertambah, dan setelah dilakukan pemeriksaan ternyata positif TBC. Untuk bisa sembuh, diharuskan mengonsumsi obat selama 6 bulan.
Penyakit TBC ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (MTB), yang menular lewat droplet (percikan liur). Lalu apakah TBC bisa menular melalui ciuman? Dikutip dari KlikDokter.com, dr. Sepriani Timurtini Limbong membenarkan bahwa TBC bisa menular melalui ciuman, termasuk pada anak-anak.
“ TBC itu menular dari droplet. Jadi, kalau ada orang yang mencium bayi dan orang itu positif TBC, maka dalam dropletnya bisa jadi ada kuman Mycobacterium tuberculosis (MTB). Kalau sampai masuk ke saluran napas anak, tentu saja sang bayi akan ikut positif TB,” ujar dr. Sepriani.
Hal yang sama juga dikatakan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti. Menurutnya, droplet dari ciuman memang bisa menularkan TBC kepada anak bayi. Untuk itu, jangan biarkan anak sembarangan dicium oleh orang lain terutama yang bukan dari keluarga inti yang tidak diketahui riwayat penyakitnya.
" TBC merupakan infeksi serius dan sering menyerang organ paru. Akan tetapi, TBC juga bisa menyerang organ tubuh lainnya, seperti usus, ginjal, dan kelenjar getah bening," kata dr. Sepriani.
Untuk melindungi buah hati agar tidak terinfeksi TBC, penting untuk melakukan hal-hal berikut:
Vaksin BCG
Vaksinasi Bacillus Calmette Guerin (BCG) jadi pencegahan yang sangat efektif untuk menangkal TBC. Vaksin ini dapat aktif sampai seseorang berusia 35 tahun. Jadi, pastikan si kecil sudah mendapatkan vaksin BCG sesuai jadwalnya.
Hindari orang lain mencium bayi
Sebelum membiarkan bayi digendong atau dicium oleh orang lain, ketahui lebih dahulu riwayat kesehatan orang tersebut. Jika tidak mengetahui riwayat kesehatan seseorang, sebaiknya beri teguran.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR