Orang Yang Sering Terlambat Itu Orang Yang Kreatif. (Sumber: Merdeka.com)
Dream - Kita semua tentu punya teman atau kolega yang tidak pernah tiba tepat waktu. Kebiasaan sering terlambat ini terkadang membuat sebagian orang yang sudah lama menunggu menjadi jengkel.
Di dunia profesional, kebiasaan ini sering dianggap kasar dan tidak profesional.
Namun, orang yang sering terlambat tak bermaksud untuk membuat yang lainnya jengkel atau menginginkan mendapat titel " Tukang Telat" . Memang manajemen waktu merupakan hal yang mudah bagi orang-orang, tapi tidak bagi mereka yang sering terlambat.
Dibalik kebiasaan buruk itu, Anda jangan salah. Orang yang sering terlambat itu disebut lebih sukses dan lebih kreatif daripada orang yang tepat waktu. Kok bisa?
Dilansir dari Business Insider, Jumat 15 Juli 2016, ada beberapa yang harus dicatat tentang orang yang sering terlambat.
1. Terlambat bukan berarti tak menghormati orang lain.
Berhentilah untuk memarahi orang yang sering terlambat. Orang yang sering terlambat itu bukanlah orang yang malas. Itu artinya mereka punya banyak bagian di piring mereka.
Multitasking memang membuat orang kehilangan " rasa menikmati waktu" , tapi tidak bagi orang yang sukses. Bagi orang sukses, multitasking adalah mereka ingin melakukan lebih banyak hal di waktu yang bersamaan. Tengok saja selebritis tersohor, Aston Kutcher, yang merupakan aktor merangkap produser dan wirausahawan. Dia juga menanamkan modalnya di beberapa perusahaan startup dan perusahaan teknologi seperti Skype, Uber, dan Foursquare.
2. Sikap positif yang membuat mereka terlambat
Hal yang kedua adalah sikap positif yang membuat mereka untuk telat. Jika seseorang bisa mengerjakan pekerjaan sesuai dengan jadwal, itu bisa jadi sikap yang optimis. Jika seseorang itu adalah orang yang optimistis, tentu dia akan cenderung berpikir waktu yang dimilikinya lebih banyak daripada waktu untuk melakukan sesuatu.
Sikap berpikir positif inilah yang membuat seseorang menjadi lebih sukses dalam hidup. Sebuah studi tentang salesman, menunjukkan bahwa sikap optimistis ini membuat penjualan mereka 88 persen lebih banyak daripada kolega mereka.
Satu hal yang perlu dipelajari dari sikap optimisme si tukang telat, sikap ini bisa memperpanjang hidup. Jantung Anda tentu akan berterima kasih karena tak berada di dalam kondisi yang penuh tekanan.
3. Tipe kepribadian B yang lebih unggul
Pada tahun 1950, ilmuwan mulai membagi orang-orang menjadi dua kelompok kepribadian, yaitu tipe A dan tipe B. Tipe itu berisi orang-orang yang tak sabaran dan kompetitif, sedangkan tipe B itu orang yang santai dan kreatif. Studi tersebut menunjukkan tipe A berhasil menyelesaikan sesuatu selama 58 detik, sedangkan tipe B 77 detik.
Untuk tipe B, menjadi seorang yang optimistis itu adalah hal yang positif. Mereka cenderung ingin melihat suatu gambaran yang utuh daripada membuat mereka terbagi-bagi dengan detail. Jika mereka melupakan janji, itu bisa jadi mereka punya suatu ide kreatif yang mengagumkan.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!