ISSI Rontok, Top Gainer Bluechips Syariah Tak Berpenghuni

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 6 Februari 2018 16:41
ISSI Rontok, Top Gainer Bluechips Syariah Tak Berpenghuni
Sentimen negatif global bikin cemas pelaku pasar.

Dream - Bursa saham Indonesia terseret arus pelemahan global. Aksi jual melanda semua indikator laju indeks sektoral dengan pelemahan cukup dalam. Di jajaran saham syariah, tak ada satupun saham bluechips yang dilirik pelaku pasar. 

Dari kawasan regional, laju bursa utama di negara-negara Asia memang berguguran. Hal ini tak terlepas dari penutupan negatif indeks saham Negeri Paman Sam.

Dikutip dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 6 Februari 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), anjlok 3,330 poin (1,7%) ke level 192,234. Sepanjang perdagangan, ISSI mendekam di zona merah setelah dibuka melemah di level 193,171. ISSI sempat menyentuh level terendah di 190,387.

Tanpa sokongan satupun bluechips yang menguat, indeks Jakarta Islamic Index (JII) rontok 13,589 poin (1,74%) ke level 767,011. Tercatat 28 emiten unggulan syariah ditutup melemah dan 2 lainnya bertahan stagnan. 

Transaksi perdagangan saham syariah baik secara volume maupun nilai memang mengalami kenaikan. ISSI mencatat 94,62 juta saham yang berpindah tangan dengan dana berputar mencapai Rp6,26 triliun. 

Asing semakin agresif melepas portofolionya di lantai bursa. Nett sell asing meningkat tajam dua kali lipat menjadi Rp702 miliar. 

Semua indeks sektoral " terbakar" dipimpin emiten sektor industri dasar, pertanian, dan pertambangan yang masing-masing merosot 3,16 persen, 2,86 persen, dan 2,48 persen.

Pada perdagangan hari kedua pekan ini, tak ada satupun emiten yang bertengger di posisi top gainer. Hanya ICBP dan PGAS yang sanggup bertahan stagnan.

Koreksi bluechips syariah terbesar dialami emiten UNTR yang harganya rontokRp875, LPPF Rp500, SMGR Rp375, TPIA Rp250, dan UNVR Rp225.

Dari pasar uang, kurs rupiah terhadap dolar AS juga melemah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup turun 39 poin (0,29%) ke level Rp13.559 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar