21 Ribu Tenaga Kerja Tiongkok, Jokowi: Kenapa Ribut?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 27 Desember 2016 17:26
21 Ribu Tenaga Kerja Tiongkok, Jokowi: Kenapa Ribut?
Jumlah TKA di Indonesia ini lebih sedikit daripada jumlah TKI di negara lain.

Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di Indonesia itu hanya 21 ribu orang, bukan 10 juta atau 20 juta orang seperti yang dikabarkan.

Bahkan, Jokowi juga sempat menyentil pihak yang meributkan jumlah tenaga kerja Tiongkok di Indonesia. “ Yang lebih gede adalah Jepang dan Korea Selatan,” kata Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan acara pada silaturahim dengan stakeholder keuangan syariah dalam rangka Satu Windu Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) di Istana Negara, Jakarta, dilansir dari setkab.go.id, Selasa 27 Desember 2016.

Jokowi pun membandingkan jumlah TKA Tiongkok dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Di Malaysia misalnya... 

 

1 dari 2 halaman

TKI Lebih Banyak

TKI Lebih Banyak © Dream

Dream - TKI yang ada di Malaysia sejumlah 2 juta orang, Arab Saudi 1 juta, dan Taiwan 200 ribu. Dia pun terheran-heran dengan jumlah TKA Tiongkok yang diributkan oleh banyak orang.

“ Mereka juga diam-diam saja. Mengapa 21 ribu kita ribut kayak ada angin puting beliung saja,” kata dia.

Lagipula, kata Jokowi, ada puluhan ribu TKA Tiongkok di Indonesia karena ada hal-hal yang belum dikuasai.

 

2 dari 2 halaman

Pindah ke Negara Gaji Rendah?

Pindah ke Negara Gaji Rendah? © Dream

Dream - Ada puluhan ribu TKA Tiongkok di Indonesia karena ada hal-hal yang belum dikuasai.

“ Jadi, pasti harus diselesaikan oleh teknisi-teknisi Tiongkok. Nggak mungkin tenaga kerja mereka datang ke sini. Nggak mungkin,” kata dia.

Mantan wali kota Solo itu mengatakan gaji tenaga kerja di Tiongkok itu 3 kali lipat daripada di Indonesia. Upah minimumnya pun 2,5 kali lipat dari UMP di Indonesia.

“ Masa datang ke tempat yang gajinya lebih murah. Kan tidak mungkin,” kata dia. (Ism) 

Beri Komentar