Uang Koin Suku Yap (Foto: Shutterstock)
Dream – Masyarakat, termasuk masyarakat zaman dulu, menggunakan uang untuk transaksi jual beli. Jenis uang pun beragam: uang kertas dan uang koin.
Nah berbicara uang koin, ada kegiatan transaksi unik yang masih digunakan sampai era digital ini. Yakni transaksi yang dilakukan suku Yap di Pulau Yap, Mikronesia, di Pasifik Utara.
Dilansir dari Oddity Central, Minggu 13 Mei 2018, uang koin yang digunakan untuk transaksi beda dari uang receh yang biasanya terbuat dari logam. Uang Suku Yap ini terbuat dari batu kapur yang berbentuk cakram.
Nggak tanggung-tanggung, uang ini gede banget. Ukuran diameter bisa mencapai 30 cm hingga 3,5 meter. Ukurannya ini bergantung kepada nilai uang dan yang nilainya tinggi adalah uang yang ukurannya paling besar.
“ Tidak jelas kapan itu terjadi. Tapi, tradisi lisan di sana mengatakan seorang navigator yang bepergian ke Palau menemukan cakram batu di sana,” kata profesor antropologi di Universitas Oregon, Amerika Serikat, Scott Fitzpatrick.
Fitzpatrick mengatakan, navigator itu meminta nelayan untuk membuat uang berbentuk ikan. Tapi, karena saat itu malam bulan purnama dibentuklah bulat. Agar bisa dibawa dengan kayu, batu ini dilubangi sehingga menyerupai cakram.
Dia berkata ukurannya yang fantastis tak hanya bertujuan sebagai pertanda nilai batu. Ukuran duit ini juga menjadi mencegah uang dibawa lari oleh orang lain.
Kerennya, kata Fitzpatrick, uang `koin` ini memiliki kedudukan yang setara dengan emas. Penduduk Yap zaman old menggunakan uang batu untuk transaksi penting, seperti mahar pernikahan dan barter untuk makanan—ini terjadi kalau sewaktu-waktu ladang keluarga bermasalah.
Lalu, mengapa orang-orang Yap sangat menghargai batu kapur? Profesor ekonomi di University of Southern Queensland, Australia, mengatakan batu kapur adalah barang yang diterima oleh orang-orang untuk alat transaksi yang sah.
Sebelum akhir perang dunia II, Suku Yap menjadi koloni Jepang pada periode 1915-1945. Kini, wilayah ini banyak dikunjungi turis-turis yang berasal dari Jepang dan Amerika. Imigran yang mendiami pulau ini disinyalir berasal dari Asia Selatan, Semenanjung Melayu, Kepulauan Indonesia, dan Papua Nugini. (ism)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta