Ilustrasi
Dream - Keberadaan bank wakaf mikro (BWM) membuat pengusaha mikro bernapas lega. Selain bisa mendapatkan pembiayaan syariah dari BWM, mereka juga terhindar dari jerat rentenir.
Marni, seorang penjual kupat tahu di Karangsuci, Purwokerto salah satu nasabah yang merasakannya. Wanita berusia 48 tahun ini bersyukur mendapatkan pembiayaan dari BWM Amanah Berkah Nusantara yang dikelola oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah.
Sebelum bergabung menjadi nasabah BWM, Marni terus pusing mencari modal untuk usaha kupat tahunya. Jalan pintas dia ambil. Meminjam uang dari rentenir.
" Saya biasanya minjam dari bank cethil (rentenir). Minjam Rp100 ribu, dikembalikannya Rp120 ribu," kata dia kepada Dream, Jumat 6 April 2018.
Uang pinjaman dari rentenir biasanya dilakukan Marni saat modal lagi cekak. Atau warungnya sepi sehingga tak ada uang yang bisa diputar.
Beban kerja Marni semakin berat karena sang suami tak bekerja. Alhasil, Mirna memilih berjuang sendiri.
" Kalau saya tidak bekerja, saya tidak bisa menutup kebutuhan hidup," kata dia yang tinggal di sekitar pesantren.
Setelah bergabung dengan BWM per Oktober 2017, Marni bersyukur mendapatkan pembiayaan Rp1 juta dengan marjin yang kecil. Hanya 3 persen per tahun. Saban minggu Marni rutin membayar Rp20 ribu.
Kini usaha Marni bertambah. Tak hanya menjual kupat tahu, Marni mulai berani menjual sembako sampai rujak kangkung. Lambat laun pendapatan juga membaik. Ibu beranak dua ini bisa mengantongi pendapatan Rp100 ribu-Rp200 ribu per hari.
" Alhamdulillah, saya bisa lanjut usaha. Pagi jualan nasi rames, siangnya kupat tahu dan rujak kangkung," kata dia.
Marni berharap pembiayaan mikro seperti ini terus ada karena mempermudah pengusaha mikro seperti dirinya. " Semoga BWM seperti ini bisa tetap ada," kata dia.
Lain Marni, lain pula Eka. Wanita penjual buah berumur paruh baya itu sedang membutuhkan dana. Dia ingin mengembangkan usaha dengan menjual pula, bakso, dan rujak.
Kesempatan datang saat wanita 38 tahun ini mendapatkan pembiayaan Rp1 juta dari BWM Amanah Berkah Nusantara dengan angsuran Rp20 ribu per minggu. " Uangnya untuk memutar modal. Dulu, saya berjualan chiki dan sosi," kata dia.
Eka mengatakan bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp200 ribu dari usaha-usahanya itu.
Tak hanya itu, uangnya juga bisa digunakan untuk biaya sekolah dan jajan anak-anak. " Alhamdulillah ada pelatihannya juga," kata dia.
(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR