Hunian Di Desa Ini Dibangun Dari Kontainer Bekas. (foto: Shutterstock)
Dream – Ada yang unik dari pemandangan desa di Kansar, Amerika Serikat. Warga di Negeri Paman Sam itu tinggal di rumah yang bukan bukan terbuat dari batu bata atau kayu melainkan kontainer bekas.
Dikutip dari Auto Evolution, Rabu 29 September 2021, komplek perumahan itu tersebut merupakan properti dari Lawrence Community Shelter di Kansas, Amerika Serikat. Huniannya ini merupakan hasil kolaborasi dengan Studio 804, sebuah program edukasi Sekolah Arsitektur dan Desain.
Program yang fokus membangun proyek arsitek hemat energi dan berkelanjutan ini membangun sebuah desan yang diberi nama The Monarch Village. Komplek ini menyediakan 12 unit hunian yang bisa ditempati para tunawisme selama 90 hari.
Belasan rumah mungil itu dibangun oleh mahasiswa sekolah desain.
Rumah-rumah tersebut disumbangkan kepada pusat komunitas. Nantinya hunian dari kontainer bekas akan digunakan sebagai ruang isolasi dan karantina kepada tuna wisma selama masa pandemi Covid-19.
Rumah kontainer ini seluas 14,8 meter persegi dan cukup buat empat orang. Fasilitasnya pun tak kalah dengan rumah biasa.
Setiap rumah memiliki atap dari panel surya. Ada dapur mungil dan kamar mandi. Setiap rumah dilengkapi dengan AC.
Yang menarik, ada satu rumah yang didesain khusus untuk penyandang disabilitas.
Kamar tidurnya berupa dua kasur dan sebuah selimut khusus buat tidur (sleeper couch).
Furnitur dan kabinetnya pun didesain oleh mahasiswa program ini.
Kebun sayuran berada di tengah properti. Komplek ini juga memiliki sebuah balai warga yang bisa digunakan untuk area pertemuan komunitas.
Untuk memastikan makanan buat para penghuninya dibangun sebagai gedung utama. Sedangkan dapur kecil di setiap unit menyediakan air bersih dan mempersiapkan makanan tambahan.
Dream – Sebuah rumah di Boston, Amerika Serikat, laku senilai US$1,25 juta (Rp17,87 miliar). Rumah yang berukuran ramping ini memiliki cerita yang menarik.
Dikutip dari UPI, Senin 20 September 2021, berdasarkan sejarah, rumah ini dibangun dari tanah sengketa keluarga selama Perang Dunia. Kala itu, seorang tentara menemukan fakta tidak mengenakkan sepulang dari Piala Dunia.
Dia mendapati saudara lelakinya membangun rumah di tanah warisan keluarga dari sang ayah. Sang saudara hanya menyisakan sedikit lahan untuk tentara itu.
Warga setempat menyebutnya sebagai `rumah kurus`. Rumah ini menghalangi cahaya matahari untuk masuk ke kediaman saudaranya, berdasarkan CBS Boston dan The Washington Post.
“ Kamu seperti hidup seperti saudara yang dendam dengan US$1,25 juta,” kata Executive Vice President CL, Travis Sachs kepada Washington Post.
“ Sesuatu banget,” kata Travis.
Sekadar informasi, The Skinny House terletak di Jalan 44 Hull. Rumah ini didaftarkan dengan harga US$1,2 juta (Rp17,17 miliar). Properti ini kemudian laku senilai US$1,25 juta.
Rumah ini ditawarkan berbagai kali dan terjual kurang dari seminggu.
Rumah itu memiliki luas 1.165 kaki (355,09 meter) persegi. Ada 2 tempat tidur, 1 kamar mandi, dan 1 taman pribadi dan balkon. Hunian ini punya sudut bangunan terlebar 10 kaki (3,05 meter) dan tersempit 6,2 kaki (18,88 meter).
“ Shaquille O’Neal bahkan bisa menyentuh dari dinding ke dinding,” kata Sachs kepada Post.
Advertisement
Serunya Pengalaman Festival Musik yang Jadi Jembatan ke Generasi Muda
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Jepang Butuh 400 Ribu Tenaga Kerja Tiap Tahun, Peluang Pekerja Migran Makin Besar
Ultah ke-3, Finally Found You! Rilis The Ultimate Concentrates
Foto Nisya Ahmad Kecil Mirip Banget Lily, Netizen: Memang Sudah Takdir
Cerita Penjaga Cilik, Pesta Klub Dongeng 2025 yang Rayakan Imajinasi dan Harapan Anak Indonesia
Punya Brand Sendiri, Ini Alasan Luna Maya dan Tasya Farasya Mau Jadi Muse Skincare Lokal