Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indeks Syariah Menanjak Meski Neraca Perdagangan Defisit

Indeks Syariah Menanjak Meski Neraca Perdagangan Defisit Indeks Syariah Kompak Menguat Pada Selasa 15 Oktober 2019. (Foto: Shutterstock)

Dream - Indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) melesat jelang akhir perdagangan meski muncul sentimen negatif dari dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui telah merilis neraca perdagangan Indonesia pada September 2019 yang mencatat defisit US$160,5 juta.

Pelaku pasar cukup percaya diri melantai di bursa saham setelah mendengar sentimen positif dari meredanya perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok. Sentimen positif juga hadir dari tren penguatan jangka pendek. 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Selasa, 15 Oktober 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), naik 0,674 poin (0,36%) ke level 188,696. ISSI terus menanjak setelah menguat di 187,974.

Laju ISSI sebetulnya tak mulus di awal sesi pembukaan. Beberapa kali indeks syariah ini terpeleset ke zona merah.

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga tumbuh lebih tinggi sebesar 2,561 poin (0,38%) ke level 679,439.

Kenaikan juga dinikmati indeks JII70 terangkat 0,772 poin (0,33%) ke level 231,145.

Meski terseok-seok di awal sesi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berhasil naik di sesi penutupan. Naik 31,289 poin (0,51%), IHSG naik  ke level 6.158,166.

Indeks Industri Dasar dan Manufaktur Meroket

Sebagian besar indeks sektoral menguat. Investor ramai-ramai membeli saham industri dasar dan manufaktur. Hal ini membuat indeks sektor industri dasar meroket 2,81 dan manufaktur 1,07 persen.

Indeks sektor pertanian merosot 0,27 persen, pertambangan 0,21 persen, dan industri aneka 0,20 persen.

Emiten-emiten penghuni top gainer kali ini adalah INTP yang harga sahamnya melejit Rp650, SMGR Rp250, UNVR Rp250, ISAT Rp220, dan LPPF Rp220.

Sebaliknya, yang mendekam di posisi top loser adalah TCPI yang harganya terkoreksi Rp300, PDES Rp235, ICBP Rp225, DUTI Rp150, dan INCO Rp150.

Pada 16.30, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat. Kurs dolar AS turun tipis 7 poin (0,05%) ke level Rp14.132 per dolar AS.

Sempat Tertekan, Indeks Syariah Naik Tipis di Awal Pekan

Dream - Harapan akan adanya kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed, mendorong pelaku pasar melakukan aksi spekulatif. Saham-saham selektif yang diborong investor mendorong indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak menguat di awal pekan ini. 

Sedikit kabar baik muncul dari isu Perang Dagang AS-Tiongkok. Dikabarkan Amerika Serikat sepakat menunda kenaikan tarif hingga 30 persen terhadap barang Tiongkok yang seharusnya berlaku 15 Oktober 2019. Namun isu tersebut ditanggapi hati-hati oleh pelaku pasar

Sentimen positif ini juga disambut pasar modal syariah yang hingga akhir pekan lalu masih bergerak fluktuatif.

 

 

Pada penutupan perdagangan, Senin, 14 Oktober 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) naik tipis 0,084 poin (0,04%) ke level 188,022. ISSI bergerak fluktuatif setelah dibuka menguat di level 188,602.

Namun di sesi kedua, ISSI mengalami tekanan cukup kuat. Sempat menyentuh level tertinggi di 189,258, ISSI terseret ke level terendah 187,021 namun berhasil naik tipis di sesi penutupan.

Penguatan juga dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang menanjak 4,167 poin (0,62%) ke 676,878. Sementara Indeks JII70 terangkat 1,325 poin (0,58%) ke level 230,373.

Adanya aksi beli investor mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 21,077 poin (0,34%) ke level 6.126,877.

Investor Masih Menunggu?

Pasar tak terlalu ramai oleh investor. Para penanam modal mengurungkan niatnya untuk melantai di bursa.

Sektor manufaktur menguat 0,82 persen, barang konsumsi menguat 0,66 persen, keuangan 0,59 persen, dan keuangan 0,59 persen.

Sektor properti terkoreksi 0,29 poin dan pertanian 0,17 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah INTP yang harga sahamnya meningkat Rp725, ISAT Rp360, UNVR Rp325, UNTR Rp300, dan SMGR Rp275.

Sebaliknya, harga saham DUTI melorot Rp1.350, FIRE Rp160, KINO Rp130, TCPI Rp125, dan BYAN Rp1900.

Pada 16.28, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Kurs dolar AS menguat 40 poin (0,28%) ke level Rp14.177 per dolar AS.

Melemah Lagi, Indeks Syariah Tertekan Jelang Penutupan

Dream - Indeks saham syariah tak bisa mempertahankan laju positifnya jelang penutupan perdagangan Kamis, 10 Oktober 2019. Kondisi pasar yang minim sentimen menjadi pemicu pelemahan indeks.

Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 0,264 poin (0,143%) ke level 184,968.

ISSI dibuka menguat tipis ke level 185,082. Hingga sesi penutupan pertama, ISSI masih melaju positif dan menutup perdagangan di level 185,383.

Tekanan jual mulai datang di sesi siang. Indeks muai bergerak turun 1,5 jam usai pembukaan sesi kedua. Meski sempat kembali menembus zona hijau, pelemahan indeks mulai tak bisa dibendung sejam jelang penutupan.

Indeks saham syariah acuan di pasar modal Indonesia ini sempat menembus level tertinggi level 185,806 dan terendah di 184,835.

 

 

Pelemahan juga melanda dua indeks saham bluechips syariah. Jakarta Islamic Index (JII) bahkan menutup sesi pertama di zona merah.

JII yang berisi 30 emiten unggulan syariah menutup perdagangan dengan koreksi 3,494 poin (0,526%) ke level 660,638. Sementara indeks JII70 meluncur 0,606 poin (0,270%) ke level 224,862.

Laju pelemahan tiga indeks acuan saham syariah ini tak berbeda jauh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami tekanan jelang penutupan. IHSG ditutup melemah 5,519 poin (0,09%) ke level 6.023,641.

 

Saham Syariah Pencetak Untung

Pasar saham Indonesia hari ini bergerak variati. Sebanyak 4 indeks sektoral masih bisa bertahan di zona hijau yaitu properti yang naik 0,874 persen, Pertambangan 0,734 persen, industri dasar 0,127 persen dan infrastruktur 0,058 persen.

Koreksi besar dialami indeks sektor agribisnis yang melemah 0,769 persen, barang konsumsi (0,634%), dan Perdagangan (0,610%).

Saham syariah penghuni top gainer kali ini adalah BRAM yang menguat Rp2.300, disusul TCPI Rp450, ITMG Rp225, serta INCO dan SMGR yang masing-masing melemah Rp200 per saham.

Sementara di jajaran top losser saham syariah bercokol emiten ICBP yang melemah Rp550, UNVR Rp325, BTPS Rp230, JSMR Rp225, dan INDF Rp150 per saham.

Dari pasar keuangan, rupiah mengikuti laju mata uang Asia yang umumnya bergerak naik. Dollar AS sore ini turun 33 poin (0,233%) menjadi Rp14.139.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jika Pemilu 2024 Berjalan Satu Putaran, Dampaknya Positif ke Investasi

Jika Pemilu 2024 Berjalan Satu Putaran, Dampaknya Positif ke Investasi

Pada tanggal 14 Februari 2024, Pemilu tahun 2024 akan dilaksanakan secara serentak.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator: Prabowo-Gibran Teratas, AMIN Salip Ganjar-Mahfud

Survei Terbaru Indikator: Prabowo-Gibran Teratas, AMIN Salip Ganjar-Mahfud

Dia mengatakan Anies mengalami kenaikan, sementara tren penurunan terjadi pada Ganjar.

Baca Selengkapnya
Pernah Rasakan Pajak Hiburan Mahal, Menteri Bahlil: `Bahaya, Konsumennya (bisa) Sedikit`

Pernah Rasakan Pajak Hiburan Mahal, Menteri Bahlil: `Bahaya, Konsumennya (bisa) Sedikit`

Menteri Bahlil mengungkap pajak hiburan bisa ganggu iklim investasi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Waktu Atasan Minta Revisi Cepat

NOTED KAK! Waktu Atasan Minta Revisi Cepat

Sahabat Dream pasti pernah merasa kesal saat bos meminta buru-buru revisi kerjaan. Reaksi kamu kaya Dremitie ini nggak?

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Saat Dipanggil ke Ruangan Bos

NOTED KAK! Saat Dipanggil ke Ruangan Bos

Begini POV saat dipanggil bos, rasanya degdegan deh. Kalian ada yang suka merasa begini?

Baca Selengkapnya