Dua Langkah Penting Kala Membersihkan Mainan Anak

Untuk proses pembersihan sendiri bisa dibedakan berdasarkan bahan mainan.

Dream - Anak di bawah lima tahun (balita) seringkali memasukkan mainannya ke dalam mulut. Padahal mainan sering tergeletak di lantai begitu saja dalam jangka waktu lama. Kuman dan bakteri bisa dengan mudah menempel di mainan.

Demi menjaga kesehatan dan kebersihan, mainan bayi atau anak berusia balita harus rutin dibersihkan. Berikut dua langkah membersihkan mainan anak:

Pembersihan
Gosok dengan sabun dan air hangat untuk menghilangkan minyak dan kotoran. Tak perlu menggunakan sabun anti-bakteri. Sabun cuci piring biasa juga bisa digunakan.

Sanitasi
Sanitasi bisa dilakukan dengan larutan antiseptik yang bertujuan untuk membunuh kuman yang masih tersembunyi. Mainan yang telah dibersihkan tadi, kemudian direndam dalam larutan antiseptik.

Untuk proses pembersihan sendiri bisa dibedakan berdasarkan bahan mainan. Berikut beberapa cara pembersihan berdasarkan ukuran dan jenis bahan:

1. Plastik
Mainan plastik yang tidak berbaterai dapat dicuci dengan sabun cuci biasa. Setelah selesai, rendam dengan air panas. Untuk mainan dengan baterai, bersihkan bagian luar dengan sikat kecil, sabun dan air, kemudian lap dengan kain yang sudah diberi larutan antiseptik. Biarkan hingga kering.

2. Plastik besar, logam, atau kayu
Bersihkan permukaan mainan dengan sabun dan air, kemudian bersihkan dengan larutan antiseptik dan keringkan.

3. Kain
Cuci dengan sabun dan rendam dalam air panas.

Lalu seberapa sering mainan harus dibersihkan dan disterilkan? Menurut Karen Sokal-Gutierrez MD, MPH, pakar kesehatan tak perlu memaksa diri mencuci mainan sesering mungkin. Satu bulan sekali cukup, namun Anda harus segera membersihkannya, jika:

1. Kotor akibat makanan tumpah di atasnya.
2. Anda melihat anak memasukkan mainannya ke dalam mulut.
3. Saat anak Anda baru pulih dari pilek atau diare.

(Sah/Sumber: Fisher Price)