Media Sosial
Dream - Menjadi orangtua di era digital seperti saat ini memang perlu banyak penyesuaian dan belajar seputar teknologi serta perkembangan internet terus-menerus. Dengan ilmu yang kita punya, Sahabat Dream bisa leluasa mendampingi buah hati.
Sudah banyak kasus penulisan " status-status" anak dan remaja di media sosial yang tidak semestinya dibuat. Begitu juga posting foto-foto pribadi yang seharusnya tak jadi konsumsi publik.
Cobalah ajarkan empat hal berikut pada anak, terutama yang menjelang remaja, atau ketika mereka mulai memiliki akun media sosial sendiri. Jangan sampai di kemudian hari anak " kebablasan" di internet.
1. Selalu berpikir sebelum menulis status
Menulis status memang sangat mudah, tapi anak perlu tahu kalau status yang ditulisnya dibaca banyak orang. Katakan padanya berpikir sejenak sebelum menulis status atau berkomentar, karena bisa saja status tersebut menyinggung orang lain atau malah jadi bumerang baginya.
2. Semua orang bisa melihat
Dalam mem-posting sesuatu di media sosial apapun itu, anak perlu tahu kalau seluruh orang, bukan hanya teman-temannya, bisa melihat. Mintalah anak untuk lebih selektif dalam memajang foto-foto pribadinya. Terutama kesehariannnya, karena hal itu sangat berpengaruh pada privasi dan keamanannya.
3. Internet tak bisa menggantikan pertemuan langsung
Email, chat, atau video call sangat mudah dilakukan kapan pun. Anak pun akan dengan mudah beradaptasi dengan teknologi komunikasi. Tekankan padanya kalau internet memang sangat membantu dalam komunikasi tapi tak akan bisa menggantikan pertemuan langsung.
Anak juga harus tetap berinteraksi secara langsung dengan teman-teman dan saudara-saudaranya. Hal ini penting agar mereka tak jadi generasi yang malah gagap saat harus bersosialiasi secara langsung.
4. Hargai perbedaan
Banyak sekali kasus " ribut" di media sosial karena perbedaan pendapat. Ajarkan padanya kalau orang berhak berpendapat berbeda dan ia pun demikian. Mintalah anak untuk berkomentar seperlunya dan hargai perbedaan yang ada.
Jangan segan untuk memberinya contohnya seputar perbedaan di sekitar rumah, misalnya beda suku atau agama, dan tak perlu ada yang diributkan.
(Sah/Sumber: Parents)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR