Kemenristek Dorong Peneliti Indonesia Ciptakan Vaksin

Reporter : Amrikh Palupi
Kamis, 25 Agustus 2016 18:35
Kemenristek Dorong Peneliti Indonesia Ciptakan Vaksin
Karena jika tidak maka Indonesia akan menjadi permainan negara-negara besar.

Dream - Dirjen Penguatan Riset dan pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati mendorong para periset untuk menciptakan vaksin yang sangat diperlukan warga Indonesia.

Pemerintah berjanji akan memberikan dukungan bagi Forum Riset Life Sience Nasional dalam mengembangkan pembuatan vaksin melalui riset. Jika tidak, Indonesia dikhawatirkan akan menjadi permainan negara-negara besar.

" Menurut kami di negara republik Indonesia sangat kaya sumber daya alam, kaya penduduknya dan banyak penyakit. Pembuatan vaksin suatu keharusan," kata Muhammad Dimyati di temui di Sheraton Hotel, Gandaria City Jakarta Selatan, Kamis 25 Agustus 2016.

" Keberadaan riset line sience nasional yang salah satunya ingin menghasilkan berbagai vaskin menjadi sesuatu yang harus didukung oleh pemerintah," sambungnya.

Menurut Dimyati, dalam mendukung riset life science nasional, pemerintah mengupayakan berbagai regulasi agar forum ini berjalan sebaik-baiknya agar semua peneliti dapat menghasilkan vaksin lebih cepat dan baik.

" Selain regulasi tentu kita juga melakukan berbagai upaya berbagai risetnya dukungan pembiayaan yang lain kita miliki agar teman-teman peneliti bisa memanfaatkan alat lab institusi lain sehingga efisiensi bisa di wujudakan," ucap Dimyati.

Ditengah kondisi Indonesia yang menghadapi berbagai tantangan, para peneliti juga diimbau tidak mudah menyerah dalam menciptakan vaksin untuk kemandirian.

" Kita tidak boleh menyerah karena telah terbukti bahwa kita ini menjadi bangsa yang selalu berhasil berbagai kesulitan," tuturnya.

Pada kesempatan sama, direktur utama Bio Farma Iskandar mengatakan forum riset life science Nasional ini salah satu dorongan pemerintah untuk pengembangan biofarmasetikal.

" Ini merupakan bagian dukungan terhadap Inpres No 6 tahun 2016 di mana pemerintah menyatakan mendorong pengembangan biofarmasetikal," papar Iskandar.

Termasuk di dalamnya penguasaan teknologi dan inovasi di bidang farmasi dan alat kesehatan, sehingga kemandirian bangsa di bidang farmasi dan alat kesehatan bisa tercapai," tambahnya.(Sah)

Beri Komentar