Foto: Dream.co.id/Gladys Velonia
Dream - Berdasarkan hasil studi Kementerian Kesehatan pada 2014, Penyakit Tidak Menular (PTM) justru menjadi penyebab utama masalah kesehatan di Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan dengan penyakit stroke yang bertengger di urutan nomor satu sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia, disusul penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain penyakit kronis tersebut, rupanya di Indonesia tengah berkembang pesat pula pertumbuhan penderita Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOPK). Indonesia menempati peringkat ke-20 secara global untuk kasus kematian akibat penanganan asma yang salah.
" Banyak orang tidak sadar bahwa dia sudah menyandang Asma dan PPOPK menjadi penyebab keterlambatan diagnosa dan penanggulangannya," kata dr. Lily S. Sulistyowati, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 26 September 2017.
Menurut Lily, kurangnya kesadaran pada penderita asma menjadikan tingginya angka rujukan dan pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
" Beberapa penanganan PTM telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, namun tentunya upaya ini akan semakin efektif dengan dukungan pihak swasta seperti PT AstraZeneca," lanjut Lily.
Perusahaan farmasi multinasional itu memperbarui kontrak kerja sama dengan Kementerian Kesehatan di tahun 2017 ini dengan membawa visi baru lewat program Healthy Lung-nya.
" Program Healthy Lung ini bertujuan untuk meningkatkan penanganan terhadap penyakit Asma dan PPOPK dengan pendekatan 3 pilar, yaitu meningkatkan kesadaran tenaga medis, meningkatkan pemahaman dan keterampilan tenaga medis, serta meningkatkan kapasitas dan akses medis," jelas Joris Silon, Area Vice President, AstraZeneca Asia.
AstraZeneca Indonesia percaya dengan memberikan edukasi kepada para tenaga medis dapat menghasilkan pelayanan penanganan terhadap penyakit Asma dan PPOPK menjadi lebih prima.
Tidak hanya edukasi, lewat program CSR-nya, perusahaan farmasi tersebut berkomitmen membantu mengembangkan pusat inhalasi di 300 puskesmas dan RSUD di Jakarta.
" Tujuan kami adalah untuk memberikan edukasi bagi sekitar 5000 tenaga kesehatan, yang kami prediksi akan menyasar kurang lebih 10juta pasien," ucap Rizman Abudaeri, Pimpinan PT AstraZeneca Indonesia.(Sah)
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern