Telapak Tangan Pria Ini Ditransplantasi, Hasilnya...

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 7 April 2017 08:02
Telapak Tangan Pria Ini Ditransplantasi, Hasilnya...
Pria itu kehilangan kedua telapak tangan karena kecelakaan kerja.

Dream - Dunia kedokteran di Inggris mengalami kemajuan pesat. Baru-baru ini, pria bernama Chris King berhasil menjalani transplantasi untuk menyempurnakan kedua telapak tangannya.

Pria asal Doncaster, South Yorkshire, itu menjalani transplantasi penyambungan telapak tangan sejak Juli 2016 di Leeds General Infirmary. Operasi itu dilakukan oleh konsultan dokter bedah plastik, Profesor Simon Kay.

Setelah kesuksesan operasi transplantasi itu, Chris mengatakan hidupnya telah berubah. Dia mengaku sangat senang karena dapat bertepuk tangan sambil menonton tim liga rugby favoritnya.

" Ini sudah berlangsung fantastis," kata Chris.

Chris belajar menulis dengan kedua tangan transplantasi

Selama pemulihan, dilansir oleh Mirror, Chris belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana lagi.

" Saya bisa membuat kepalan tangan dan memegang pena, saya juga melakukan aktivitas lain," kata Chris.

Chris kehilangan kedua tangannya kecuali jempol karena mengalami kecelakaan di tempat kerja. Kedua tangannya terkena mesin pres besi. Peristiwa itu juga nyaris membuatnya tewas.

1 dari 4 halaman

Nangis! Lihat Bocah Suriah Baca Ayat Suci Selama Dioperasi

Nangis! Lihat Bocah Suriah Baca Ayat Suci Selama Dioperasi © Dream

Dream - Seorang jurnalis Turki, Turgay Güler, menangis setelah melihat video yang memperlihatkan seorang anak kecil di Aleppo, Suriah, dioperasi tanpa anestesi atau pembiusan.

Güler langsung bercucuran air mata saat video itu menampilkan anak berusia lima tahun tersebut terus membaca ayat-ayat suci Alquran selama menjalani operasi.

Laman MailOnline melaporkan, Güler menangis dan hampir tak bisa berbicara setelah menyaksikan video yang nampaknya direkam oleh seorang dokter di tengah perang kota Suriah.

Namun, video tersebut belum diverifikasi oleh MailOnline dan tidak diketahui direkam di daerah Suriah bagian mana.

2 dari 4 halaman

Mencekam

Mencekam © Dream

Kondisi Aleppo dikabarkan semakin mencekam saat ini. Perang antara tentara pemerintah Bashar Al Assad dan pemberontak terus terjadi.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengecam tindakan Rusia dan Suriah yang dituding mencegah pasokan barang, termasuk peralatan medis, mencapai penduduk sipil yang sakit di Aleppo Timur pada awal bulan ini.

Bahkan evakuasi penduduk kota itu terhenti hari ini. Para pejabat Suriah menyerukan penduduk yang terluka dibiarkan keluar dari desa-desa Syiah yang terkepung, yaitu Al-Foua dan Kefraya di Provinsi Idlib.

Reuters melaporkan bahwa seorang pejabat pemerintah mengatakan, " Jika penduduk yang terluka di Kefraya dan Al-Foua dievakuasi, operasi untuk mengevakuasi Aleppo Timur akan segera dilanjutkan."

3 dari 4 halaman

Dioperasi dalam Kandungan, Masyaallah Janin Kembar Lahir Sehat

Dioperasi dalam Kandungan, Masyaallah Janin Kembar Lahir Sehat © Dream

Dream - Jayne Sefton, ibu asal Inggris ini tak pernah membayangkan bakal menjalani prosedur operasi janin perdana di dunia. Operasi tersebut dilakukan saat Sefton hamil anak kembarnya, Annabelle dan Ruby. Janin kembar Sefton mengalami twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS).

Kondisi tersebut membuat Annabelle dan Ruby memiliki bobot tubuh yang sangat jauh berbeda. Berat Annabelle dua kali lipat berat Ruby saat masih dalam kandungan. Hal ini bisa terjadi karena plasenta tidak membagi secara sama nutrisi dari ibu untuk dua janin dalam kandungan.

Akibatnya, berat badan bayi sangat jauh berbeda satu dengan yang lain. Jika dibiarkan efeknya bisa fatal, salah satu janin bisa meninggal dalam kandungan atau setelah dilahirkan. 

" Anakku kembar identik, membayangkan salah satunya tak selamat merupakan mimpi buruk. Hari saat aku dioperasi adalah hal paling menyeramkan sekaligus menyenangkan. Terutama ketika mendengar detak jantung keduanya dalam kondisi normal," kata Sefton.

4 dari 4 halaman

Pendarahan Sebelum Dioperasi

Pendarahan Sebelum Dioperasi © Dream

Sebelum dioperasi, Sefton mengalami pendarahan saat kehamilannya berusia 8 minggu. Lalu saat janin berusia 18 minggu, baru diketahui kalau Ruby mengalami TTTS, sehingga beratnya lebih kecil 12 persen dibanding Annabelle. Jika dibiarkan, Ruby bisa mengalami kekurangan darah dan gagal jantung.

Lalu pada bulan Maret, Sefton menjalani operasi laser selama 45 menit di King's College Hospital, London. Saat itu usia janin 24 minggu. Selama operasi dokter menggunakan sinar laser untuk membuka sumbatan di plasenta, agar dua janin kembar di kandungan bisa mendapat nutrisi dan darah yang sama.

" Meski sempat berpikir buruk tapi melihat proses operasi berjalan baik, aku sangat lega. Saat operasi berjalan, aku dalam keadaan sadar dan bisa melihat detail operasi melalui kamera," ujar 
Sefton.

Prosedur operasi ini dipelopori oleh profesor Kypros Nicolaides dari King's College Hospital, London, dan dr Surabhi Nanda dari Liverpool Women's Hospital. Saat ini baru rumah sakit 
tersebut King's College Hospital yang bisa menjalani prosedur rumit ini.

Operasi berjalan lancar, Annabelle dan Ruby pun berkembang dengan normal dalam kandungan. Saat dilahirkan melalui operasi caesar keduanya juga dalam kondisi baik hingga sekarang.

Sumber: Daily Mail

Beri Komentar