Terapi Bekam (Foto: Shutterstock)
Dream - Terapi bekam (cupping theraphy) jadi salah satu pengobatan alternatif yang cukup diminat. Tak hanya hanya penduduk di negara timur, teknik ini juga mulai banyak dicoba orang-orang dari negara barat.
Teknik terapi ini menggunakan cangkir untuk membuat pengisapan pada kulit, menarik darah ke permukaan.
Efeknya memang memunculkan memar. Sesudahnya tubuh akan terasa lebih segar dan menghilangkan darah kotor serta aliran energi yang buruk.
Bekam tercatat sebagai pengobatan sejak zaman Mesir Kuno, dan sudah dilakukan 3.000 tahun yang lalu.
Namun, baru-baru ini seorang wanita asal California, Amerika Serikat, mengalami insiden mengerikan saat melakukan terapi bekam. Wanita tersebut menggunakan pompa genggam untuk melakukan jenis bekam yang dikenal sebagai " bekam kering" .
Dalam terapi ini, cangkir akan menyedot permukaan kulit selama sekitar tiga menit. Tetapi, wanita tersebut malah tertidur di tengah-tengah melakukan terapi.
Setelah 30 menit kemudian, dia terbangun dan kulitnya bergelembung di sekitar lingkaran, yang disebabkan karena tidak diawasi.
A Woman Fell Asleep During Cupping Therapy. She Woke Up with Bizarre Blisters. https://t.co/NLnEs7qC03 pic.twitter.com/iVjDoZALYp
— Live Science (@LiveScience)December 12, 2018
“ Vakum cukup kuat untuk membelah kulit, memisahkan dua lapisan kulit [atas dan bawah] yang normal. Kasus ini menggambarkan perlunya pengawasan saat melakukan bekam. Dengan perangkat mekanik jika dipantau dengan benar, itu seharusnya tidak menjadi masalah," ujar dr. Maria Wei dikutip dari iflscience.com.
(Sah/ Laporan: Mega Rasmiyati)
Dream - Sebuah video yang menunjukkan bayi berusia 40 hari tengah menjalani bekam membuat heboh pengguna media sosial. Pengobatan itu memicu perdebatan netizen.
Video berdurasi 36 detik itu menampilkan bayi yang tengkurap. Di punggungnya terdapat tiga cup kaca yang tengah menyedot darah. Sesekali bayi itu terlihat menggerak-gerakkan kepala.
Tak hanya bayi, pada video itu juga terdengar suara pria yang diduga sebagai tukang bekam. Dengan bahasa Melayu yang sering digunakan di Indonesia dan Malaysia, pria itu menyebut sang bayi mengalami masuk angin dan terus menangis.
“ Pas alat cup terpasang dia langsung adem,” tutur lelaki dalam video yang diunggah akun Facebook Info Ibu Hamil Malaysia tersebut. Tak jelas di mana video ini dibuat.
Pria itu juga mengimbau para tukang bekam lain untuk tidak ragu melakukan tindakan yang sama kepada bayi yang sakit. “ Para penerapis jangan ragu menerapi bekam anak bayi, justru menyenangkan,” ujar pria itu.
Video ini membuat warganet negeri jiran itu berdebat pada kolom unggahan tersebut. Beberapa di antara mereka tidak sepakat dengan cara yang digunakan untuk menerapi sang bayi.
Akun Arif Aziz menulis, “ Sebagai seorang jurubekam yang handsome dan berkharisma. Aksi ini tidak perlu ditiru. Tiada keperluan untuk bekam anak-anak. KKM pun meletakkan umor 10 tahun keatas. Itu pun kalau ada keperluan.”
Sementara, akun Alia Ganu Hello berkomentar, “ Polisi, tolong tangkap bapak ibu bayi ini. Sudah tua-tua bodoh, kalau bayi itu meninggal baru menyesal.”
“ Astaghfirullahalazim. Kenapa manusia jadi seperti ini. Orangtua kena bekam sakit sebab bisa keluarkan darah itu kena sayatan. Ini bayi pula, kalau terjangkit kuman bagaimana. Kenapa bakap ibunya sangat perpikiran pendek. Ya Allah,” tulis akun Ruzi Dahalan.
Namun ada pula netizen yang mendukung cara ini. Akun Siti Hazalina Abd Hamid misalnya, dia menulis, “ Jangan dibilang bayi tidak perlu bekam sebab darah bari belum kotor. Bagaimana bayi yang terkena kanker, leukemia dan penyakit-penyakit lain itu. Bekam adalah salah satu pengobatan.”
Sedangkan, akun Nur Hamizah berkomentar, “ Tak ada bapak ibu yang tega anak sakit, mungkin itu ikhtiar dia, mungkin sudah ke klinik sudah apa namun anak masih kurang oke. Tak salah coba sunah, tak perlu membodohkan bapak ibu anak itu. Bapak ibu itu tak ingin hal lain selain anak dia sehat, seperti sunat bayi laki pun sama juga. Tiada sunah yang memudaratkan.”
Akun Siti Hazalina Abd Hamid berkomentar, “ Bekam lebih bagus dibanding suntik. Tapi tidak semua juru bekam pintar melakukannya pada bayi. Orang yang melakukan ini tentu berpengalaman. Kalau tidak mungkin zalim. Pengobatan modern pun ada yang zalim, tidak ada pula yang mengecam orang macam itu.”
Sementara, dalam sebuah artikel, dokter Malaysia, Dr. Afiq Rahim, yang dikutip laman Siakap Keli, mengatakan bahwa bekam tidak sesuai untuk bayi kerana tidak ada kajian klinis yang membuktikan keberhasilan bekam pada bayi. Tak ada pula kajian risiko-risiko lain yang timbul akibat prosedur bekam.
Dia menambahkan, tidak semua orang boleh melakukan bekam. Terdapat kontraindikasi atau tahapan kesehatan sebelum seseorang itu boleh melakukan bekam.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik