Tidur/ Foto; Shutterstock
Dream – Bagi sebagian orang, tidur harus memakai piyama atau kaos favorit mereka. Pilihannya berupa busana longgar yang berbahan lembut. Ada juga yang memilih tak menggunakan sehelai benang pun saat tidur.
Hanya menutup tubuh dengan selimut. Mungkin terdengar tak lazim, tapi ternyata tidur tanpa busana memiliki sederet efek positif yang sering tak disadari banyak orang.
Mungkin Sahabat Dream ingin melakukannya dan rasakan dampak berikut.
1. Tubuh Tetap Dingin Semalaman
Pernahkah kamu tidur dan bangun di tengah malam dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuh? Berkeringat membuat tidur kita menjadi tidak nyaman bukan?
Nah, untuk mengatasinya kamu bisa tidur dengan melepaskan baju dan kaos favoritmu. Rasakan perbedaannya.
“ Tidur telanjang menjaga tubuh dari kepanasan di malam hari, membuat tubuh lebih dingin dan meningkatkan kualitas tidur," ujar Kent Smith, pakar kesehatan dari American Sleeping and Breathing Academy.
Menurut Kent, tidur telanjang memberikan banyak manfaat, salah satuunya mendinginkan sebuah tubuh yang dapat menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik.
2. Tingkatkan Keintiman
Tidur tanpa busana juga meningkatkan keintiman yang meningkatkan hasrat seksual yang bisa meningkatkan hormon oksitosin (kebahagaiaan).
" Skinship dapat meningkatkan hormon oksitosin yang dapat meningkatkan keintiman fisik dan emosional" ujar Kent.
3. Menyehatkan Tubuh Bagian Bawah
Selain membuat tubuh lebih dingin, tidur telanjang juga menyehatkan organ seksual wanita dan pria. Smith mengatakan, tidur telanjang untuk wanita, dapat mengurangi risiko infeksi jamur pada vagina berjamur. Sedangkan untuk pria, tidur telanjang dapat meningkatkan kualitas sperma dan memperlancar pembuahan
Ternyata tidur menggunakan piayama memiliki kekurangan. Salah satunya, memperlambat metabolisme tubuh. Untuk memperlancar metabolisme, kamu bisa mulai dengan tidur tanpa busana yang bisa membakar kalori dengan mudah. Saat tubuhmu kedinginan, akan akan bereaksi dengan meningkatkan suhu tubuh dan membuat lemak pada tubuhmu terbakar.
Laporan Delfina Rahmadhani/ Sumber: RealSimple
Dream – Saat tidur, sebagian wanita memilih untuk mengenakan bra dengan alasan takut payudaranya kendur. Ada juga yang menganggap tidur mengenakan bra justru tak baik untuk kesehatan.
Benarkah demikian? Jene Luciani Sena, ahli bra sekaligus penulis buku berjudul ‘The Bra’, menjelaskan bahwa mengenakan bra pada malam hari sebenarnya lebih berorientasi pada nyaman atau tidak.
" Sebagian perempuan merasa lebih nyaman saat mengenakan bra. Jika kamu memiliki payudara yang cenderung kecil, tidak mengenakan tidak akan menjadi masalah," ujar Sena.
Hal yang harus diperhatikan adalah jenis bra yang dikenakan saat tidur. Hindari mengenakan bra olahraga yang ketat. Bra ini bisa menekan sistem limfatik yang berdampak buruk bagi payudara dan juga tubuh.
" Kita perlu mencari bra yang dirancang untuk bersantai mau pun tidur. Bra yang baik adalah yang dirancang mengutamakan kenyamanan, seperti penyangga minimal, kain lembut, dan ada sirkulasi.
Jika tidur dengan mengenakan bra, ada satu hal penting yang harus dilakukan sebelum naik ke tempat tidur, pastikan bra dalam keadaan bersih. Bukan bra yang dipakai seharian karena sudah terkena banyak keringat dan memicu gatal.
Mengenakan bra saat tidur tidak berbahaya, bagi kamu yang ingin mengenakannya disarankan untuk memilih bra yang lembut tanpa kawat. Supaya tidurmu lebih baik dan tetap nyaman.
Laporan: Angela Irena Mihardja/ Sumber: Real Simple
Dream - Folikel rambut tidak hanya ada di kepala, tangan, ketiak, kemaluan, dan kaki. Bagian tubuh lainnya juga memiliki folikel rambut.
Maka dari itu, kamu tidak perlu kaget jika rambut bisa tumbuh di bagian tubuh yang tidak terduga seperti payudara. Hal ini pun tidak selamanya berbahaya.
Tumbuhnya rambut di payudara bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari pengaruh hormonal hingga masalah kesehatan tertentu. Dilansir Sehatq.com, berikut berbagai penyebab tumbuhnya rambut di sekitar payudara.
Perubahan hormon
Perubahan hormon yang terjadi saat hamil atau menopause bisa menyebabkan tumbuhnya rambut di sekitar payudara. Namun, hal tersebut juga bisa terjadi saat memasuki masa pubertas.
Salah satu tanda produksi hormon testosteron berlebih pada wanita adalah tumbuhnya rambut pada payudara.
Tanda yang bisa dialami lainnya adalah kulit berminyak, rentan berjerawat, siklus haid terhenti, meningkatnya massa otot, dan kebotakan berpola. Kamu bisa berkonsultasi ke dokter untuk mengatasi hal ini jika terus mengalaminya dalam waktu cukup lama.
Konsumsi obat-obatan tertentu
Mengonsumsi obat-obatan tertentu bisa menyebabkan tumbuhnya rambut di sekitar payudara. Obat-obat yang dimaksud adalah seperti testosteron, glukokortikosteroid, dan beberapa jenis obat imunoterapi.
Tumbuhnya rambut di sekitar payudara bisa menjadi pertanda kamu mengidap PCOS. PCOS sendiri disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon wanita.
Sindrom Cushing
Selain PCOS, sindrom Cushing juga menjadi salah satu kondisi kesehatan yang ditandai dengan siklus haid tidak teratur dan tumbuh rambut di sekitar payudara.
Sindrom ini sendiri merupakan kondisi yang terjadi ketika produksi hormon kortisol berlebih dan bisa diakibatkan oleh konsumsi obat glukokortikosteroid berlebihan atau ada tumor di paru, otak, atau kelenjar adrenal.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online