Ilustrasi (Shutterstock)
Dream - Ibadah haji menjadi salah satu momen yang dinanti-nantikan umat Muslim seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain mempersiapkan biaya, calon jemaah haji juga harus menjaga kondisi tubuh agar terhindar dari penyakit selama di Tanah Suci.
Melansir dari Kemkes.go.id, sebagian jemaah haji Indonesia adalah jemaah dengan usia lanjut. Hal ini yang kemudian membuat mereka rentan tertular penyakit serius. Maka dari itu, sebelum berangkat, jemaah haji harus melakukan pengecekan tubuh secara intensif.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, berikut penyakit yang sering dialami jemaah haji:
Penyakit jemaah haji yang paling sering terjadi dan perlu diwaspadai adalah kencing manis atau diabetes melitus. Biasanya, kondisi ini menyebabkan jemaah haji mengalami beberapa gangguan organ tubuh. Apabila tidak segera diatasi, penyakit ini bisa membahayakan nyawa penderita.
Jemaah haji yang mengalami kondisi ini akan mengalami gejala berupa mudah haus, sering buang air kecil pada malam hari, dan mudah lapar. Selain itu, dalam kondisi tertentu, penderita juga akan mengalami gatal-gatal, kesemutan, luka sulit sembuh, dan penglihatan yang semakin kabur.
Diare
Diare merupakan salah satu penyakit jemaah haji yang paling umum terjadi. Kondisi yang membuat para jemaah haji sering buang air besar ini biasanya disebabkan karena makanan atau minuman yang terpapar virus atau bakteri. Biasanya, penderita akan mengalami perut terasa mulas, tinja encer, pusing, dan lemas.
Jemaah haji yang mengalami diare harus segera mendapatkan penanganan. Jika tidak, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit lainnya, seperti diare kronis yang bisa berlangsung lebih dari dua minggu. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk segara berkonsultasi dengan dokter.
Salah satu jenis penyakit jemaah haji yang sering dialami adalah jantung koroner. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah utama yang memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak.
Gejala umum dari penyakit ini ialah dada terasa nyeri dan sesak. Kondisi ini kerap kali dirasakan saat beristirahat setelah melakukan aktivitas yang berat.
Apabila nyeri dan ada tekanan di bagian dada ini terus berulang, maka hal menjadi potensi seseorang mengalami penyakit jantung koroner.
Selain sesak dan nyeri dada, gejala penyakit jantung koroner berikutnya ialah pusing dan mudah lelah. Bahkan gejala seperti ini berlangsung tanpa melakukan aktivitas fisik yang berat.
Penyakit jemaah haji yang perlu diwaspadai lainnya, yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Beberapa gejala yang paling sering dirasakan seperti sakit kepala, lemas, masalah penglihatan, hingga sesak napas.
Jemaah haji yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi juga sering dikaitkan dengan kolesterol tinggi. Akibatnya, hal ini dapat memicu beragam penyakit lain, seperti jantung dan stroke. Sehingga apabila Anda memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya segera diatasi.
Gangguan Stres
Penyakit jemaah haji yang sering terjadi selanjutnya, yakni gangguan stres. Pemicunya bisa karena banyaknya manusia, perbedaan cuaca, letak hotel yang jauh, dan lain sebagainya.
Ada sejumlah gejala yang sering muncul pada jemaah haji yang mengalami stres, yaitu takut, sedih, bingung, sulit tidur, tidak semangat, dan mudah tersinggung. Untuk itu, para jemaah haji dianjurkan untuk istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur