Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan tetap mengevaluasi penyelenggaraan ibadah haji meskipun telah berlangsung relatif lancar. Setelah melaksanakan puncak haji, kini jemaah bertahap meninggalkan Mina dan kembali ke Mekah.
" Jadi begini, semua kita akan evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan layanan jemaah , itu poinnya," ujar Yaqut dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis 20 Juni 2024.
Menag mengatakan, meskipun jemaah merasakan layanan yang sangat memuaskan, namun evaluasi harus tetap dilakukan. Evaluasi itu disebutkan akan berdasarkan data yang ada.
Pria yang akrab disapa Gus Men itu menyampaikan, evaluasi ini juga dilakukan secara terus menerus di lapangan. Ia mencontohkan, ketika ia mendapatkan aduan soal jemaah dari embarkasi KNO yang tidak mendapatkan tenda.
" Kita langsung eksekusi. Kita mintakan pada mashariq untuk tenda mereka kita pakai. Hari ini kita menggusur tendanya perusahaan mashariq untuk dipakai oleh jemaah kita. Alhamdulillah bisa," ungkapnya.
" Ini kan evaluasi-evaluasi yang sifatnya responsif, tetapi ke depan supaya layanan jemaah lebih baik tentu butuh evaluasi yang lebih komprehensif," sambungnya.
Ia juga menyambut baik kritik dan masukan yang diberikan beberapa pihak. Menurutnya, hal itu dapat memberikan input bagi evaluasi yang lebih lengkap.
" Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran. Saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah , jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman dan tenang, pulang dengan membawa predikat haji mabrur," ujarnya.
Sebelumnya, Yaqut mengklaim penyelenggaraan ibadah haji 2024 ini berjalan sukses. Ia mengungkap sejumlah indikator. Pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar.
Ia juga mengatakan kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses visa sudah ditutup.
Indikator kedua, Yaqut menilai proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar, baik di Madinah maupun Mekah. Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.
" Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar," ucap Yaqut.
Indikator ketiga, proses puncak haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.