Kisah Haru Jemaah Haji Indonesia: Kelelahan Usai Jalan Kaki 14 Km, Tidur di Selokan Beralas Kardus

Reporter : Dinda Permata Sari
Kamis, 6 Juli 2023 13:45
Kisah Haru Jemaah Haji Indonesia: Kelelahan Usai Jalan Kaki 14 Km, Tidur di Selokan Beralas Kardus
"Pas bangun Ya Allah kaget dong, lihat ini tuh selokan lho, penuh," ucap pria itu.

Dream - Jutaan jemaah haji dari berbagai negara tidur di ruang terbuka hanya beralaskan kardus di Musdalifah. Hal itu dilakukan jemaah haji untuk menghilangkan rasa lelah usai berjalan kaki sejauh belasan kilometer.

Sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Alman Mulyana memperlihatkan bagaimana pemandangan jemaah haji seluruh dunia saat beristirahat di malam hari terhampar di tanah dan hanya beratapkan langit.

“ Jutaan jemaah haji dari berbagai negara semuanya tidur di jalan, termasuk juga kita kecapean, karena kita jalan dari Arafah itu kurang lebih 14 kilometer,” ucap seorang pria yang merekam video di kanal YouTube Alman Mulyana.

 

1 dari 8 halaman

Dalam video tersebut, tidak terlihat ada pembagian wilayah antara jemaah lelaki dan perempuan. Sehingga mereka beristirahat secara bersama-sama di tanah Musdalifah.

Saking padatnya jemaah haji, sampai tidak tersisa ruang sedikit pun. Alhasil, banyak jemaah yang rela merebahkan badannya di selokan untuk beristirahat.

Selokan yang kering itu tampak memiliki ruang yang lebar sehingga bisa digunakan jemaah untuk tidur. Tanpa kasur dan tenda, mereka tampak beristirahat hanya dengan beralaskan kardus.

 

2 dari 8 halaman

Suasana Mabit di Musdalifah, Penuh Jemaah Tidur Hingga ke Selokan Hanya Beralaskan Kardus

Meski hanya beratapkan langit malam, para jemaah tampak tertidur dengan pulas sebab kelelahan berjalan kaki dan menyiapkan energi untuk lanjut beribadah di esok hari.

“ Jadi sekarang kita ini lagi mabit di Muzdalifah, minimalnya itu 6 jam, jutaan jemaah haji tergeletak dimana aja. Waktu pertama saya datang ini kosong guys, saya tidur dulu ya karena kecapean, pas bangun Ya Allah kaget dong, lihat ini tuh selokan lho, penuh” ucap pria itu.

3 dari 8 halaman

Mengutip muhammadiyah.or.id, Muzdalifah merupakan tempat antara Arafah dan Mina, dimana jemaah haji akan datang di tanggal 9 Zulhijah saat matahari telah terbenam. Kegiatan jemaah beristirahat saat malam hari di sana disebut mabit.

Selama mabit salat Magrib dan Isya ditunaikan secara jama’ ta’khir dan qasar. Istirahat tidur dilakukan hingga waktu fajar.Setelah menunaikan salat Subuh jemaah haji tetap dituntunkan untuk banyak berzikir dan berdoa dengan menghadap kiblat.

Selama di Musdalifah, jemaah disunahkan mencari kerikil untuk melempar jumrah. Setelah mabit di Muzdalifah, jemaah akan berangkat menuju Mina. Selama dalam perjalanan dituntunkan membaca talbiyah.

4 dari 8 halaman

5 dari 8 halaman

Balada Jemaah Haji Khusus, Bayar Ratusan Juta Tidur di Depan Toilet, Makan hanya Mie Instan

Dream - Kejadian kurang mengenakkan harus dialami oleh jemaah haji tahun 2023 saat menjalani puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

Tidak hanya jemaah reguler yang menghadapi kendala terlantar dan tidak kebagian kamar maktab, hal yang sama juga dialami jemaah haji khusus.

Para jemaah terpaksa tidur dalam keadaan sesak, mengalami keterlambatan jatah makan, sampai menghadapi masalah toilet yang mampet di tenda.

Seperti yang terlihat dalam unggahan akun Twitter dosen Universitas Indonesia (UI), Mahmud Syaltout.

Balada Jemaah Haji Khusus, Bayar Ratusan Juta Tidur di Depan Toilet, Makan hanya Mie Instan

6 dari 8 halaman

Mahmud mengatakan, banyaknya jemaah membuat tenda penuh sesak karena diisi sebanyak 60 hingga 90 jemaah. Bahkan, banyak jemaah yang terpaksa tidur di depan toilet.

" Membludak. Ya, satu kamar di isi 60 sampai 90 jemaah. Jemaah pun akhirnya tidur di luar. Bahkan tidur di pinggir toilet dan/atau ram masuk toilet!," tulisnya di akun @syaltout

Padahal, katanya, jemaah haji khusus itu membayar dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dari haji reguler.

" Beberapa lansia di Maktab Haji Khusus, justru terlihat tidur di luar dan dekat toilet, karena tidak mendapatkan tempat di dalam tenda. Padahal ada yang sudah bayar Rp500-700 juta," katanya.

Selain masalah tenda, jemaah haji khusus juga tidak mendapat makanan yang lebih layak seperti pop mie.

7 dari 8 halaman

Dia mengatakan, jemaah haji khusus justru bersyukur diberi pop mie daripada menunggu makanan yang terlambat.

" Ya, jemaah haji khusus juga alami berdesakan, makan telat & WC mampet, spt jemaah reguler. Di jemaah haji reguler, ada beberapa keluhan dikasih makan Pop Mie & Roti, yg kudengar & kucatat. Di Maktab Haji Khusus, Jemaah Haji Khusus bersyukur bisa dapat Pop Mie, daripada nunggu makanan telat banget," kata dia.

Pelayanan yang dinilai kurang memuaskan, membuat para jamaah haji khusus ini kecewa. Mereka bahkan iri dengan jamaah haji reguler yang pelayanan dinilai lebih baik, meski harus menunggu lama.

" Di Arafah, cerita jemaah haji khusus, mereka justru iri dengan jemaah haji reguler. Maktab mereka sempat alami mati lampu lama sekali dan air pun demikian (untuk hidupkan pompa), dan lain-lain," jelasnya.

8 dari 8 halaman

 

Beri Komentar