Ilustrasi (Shutterstock)
Dream - Kementerian Agama (Kemenag) batal mengambil tambahan 10.000 kuota haji 2022 yang diberikan pemerintah Arab Saudi. Alasannya karena kurangnya waktu yang tersedia untuk persiapan.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief mengatakan, kuota haji tersebut diberikan kepada jemaah reguler. Alhasil, persiapannya harus berdasarkan ketentuan yang berlaku.
“ Kementerian Agama terus berkomunikasi intensif setelah menerima surat resmi dari Saudi terkait adanya tambahan kuota sebesar 10.000. Kita berkomunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi," kata Hilman dalam keterangan resminya, Rabu 29 Juni 2022.
Menurut Hilman, pihaknya telah menerima pemberitahuan resmi dari Arab Saudi terkait adanya kuota tambahan. Surat pemberitahuan itu diterima pada 21 Juni 2022 malam.
Namun, hal itu belum bisa ditindaklanjuti karena waktu yang tersedia sudah tidak memungkinkan.
Hilman mengungkapkan, berdasarkan regulasi yang ada, waktu yang tersedia memang sudah tidak cukup. Batas akhir proses pemvisaan jamaah haji regular adalah 29 Juni 2022.
“ Penerbangan terakhir atau closing date keberangkatan jemaah dari Tanah Air itu 3 Juli 2022. Artinya per hari ini hanya tersedia 5 hari. Ini tentu tidak cukup waktu untuk memproses kuota tambahan,” ujarnya.
Bahkan jika ditarik sejak awal penerimaan surat resmi di 22 Juni 2022, hanya ada waktu sekitar 10 hari. " Itu juga tentu sangat tidak mencukupi,” lanjutnya.
Sebab, kata Hilman, ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan dalam proses pemberangkatan jemaah haji sejak adanya ketetapan kuota.
Apalagi, Arab Saudi menetapkan bahwa kuota tambahan itu hanya diperuntukkan bagi haji reguler sehingga penyiapannya harus berdasarkan ketentuan yang berlaku.