Demi Mendiang Istri, Kakek Bangun `Taj Mahal` Baru

Reporter : Puri Yuanita
Jumat, 18 September 2015 16:00
Demi Mendiang Istri, Kakek Bangun `Taj Mahal` Baru
Seorang kakek berusia 80 tahun dari Bulandshahr, India, membangun 'Taj Mahal' baru sebagai wujud cintanya pada sang istri yang telah tiada.

Dream - Dahulu, Raja Mughal Shah Jahan membangun istana cantik Taj Mahal untuk makam istri yang paling dicintainya, Mumtaz Mahal. Kini, setelah lebih dari tiga setengah abad kisah cinta keduanya berlalu, muncullah seorang kakek berusia 80 tahun dari Bulandshahr, India, yang membangun 'Taj Mahal' baru bagi sang istri.

Dialah Faizul Hasan Qadri, seorang pensiunan yang tinggal di desa Kaser Kalan, India. Faizul menikah dengan istrinya yang bernama Tajamulli Begum pada tahun 1953. Kehidupan mereka sangat bahagia. Faizul begitu mencintai sang istri.

Hingga 58 tahun kemudian, Tajamulli Begum didiagnosa menderita kanker tenggorokan dan akhirnya meninggal dunia pada tahun 2011. Sepeninggal istrinya, Kakek Faizul merasakan kehilangan yang begitu besar.

Rasa sedih dan kehilangan itu pun diungkapkannya dengan membangun sebuah monumen 'Taj Mahal' berukuran mini untuk menaungi makam sang istri. Karena bukan tergolong orang berada, untuk merealisasikan mimpinya ini Faizul harus berjuang keras mengumpulkan dana.

" Pada awalnya, saya menjual sebidang tanah seharga Rs 6 lakh, dan saya menjual perhiasan emas dan perak Rs 1.5 lakh hingga akhirnya saya mulai membangun makam ini dengan bantuan seorang warga lokal bernama Asgar. Total, Rs 11 lak sudah dihabiskan. Tapi, sekarang saya ingin menambahkan marmer pada monumen ini dan juga ingin membangun taman hijau di sekitarnya. Untuk itu mungkin butuh biaya tambahan sebesar Rs 6-7 lakh," ujar Faizul dikutip dari Hindustantimes, Jumat 18 September 2015.

Meski masih setengah jadi, monumen buatan Faizul sudah terkenal nyaris seantero India. Banyak penduduk setempat atau dari daerah yang jauh sengaja datang menyambangi monumen yang dijuluki mini Taj Mahal ini. Kisah tentang Faizul dan Taj Mahal-nya pun tak luput dari pemberitaan media massa India.

Tak hanya sebagai wujud cinta dan kehilangannya pada sang istri. Diakui Faizul, gagasan tentang monumen ini sudah datang kepadanya sejak lama. Dulu ia dan istrinya pernah berpikir, betapa bahagianya jika ada orang yang selalu mengingat mereka meski telah tiada.

" Saya akan selalu mengingatnya meski ia telah tiada. Saya membangun rumah baru untuk dia. Saya juga sudah mengatakan pada keluarga untuk mengubur saya di sini di sisi istri jika saya mati kelak. Istri saya sudah mati. Saya juga akan mati suatu hari. Monumen ini mungkin juga tidak akan berdiri selamanya. Tapi saya ingin melihatnya lengkap sebelum saya mati," tutupnya. (Ism) 

 

 

Beri Komentar