Ilustrasi Ban Motor Kempes. (Foto: Shutterstock)
Dream – Tak ada kejadian paling mengesalkan para pemotor selain ban tiba-tiba kempis di tengah jalan. Kamu pasti bertambah jengkel karena sedang terburu-buru ke kantor atau berangkat kuliah.
Kejadian ban kempis bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Sebelum kamu terburu emosi dan menggerutu sepanjang jalan saat mencari tempat tambal ban, sebaiknya tenangkan diri dahulu.
Mengutip laman Otosia, Manajer Teknik Sepeda Motor PT Gajah Tunggal, Yulfahmi, mengatakan ada beberapa tips anti emosi ketika mengetahui ban motor tiba-tiba bocor.
Pertama, saat ban bocor samping, lebih baik kamu menggantinya saja. Yulfahmi mengatakan konstruksi samping ban berbeda dengan tapak.
“ Malah jadi lebih parah, kan fleksibilitasnya tinggi. Kalau fleksibilitasnya tinggi, jadi susah. Hampir enggak bisa sebetulnya,” kata dia di Jakarta.
Yulfahmi mengatakan kalau ditambal, ban akan kembali bocor. “ Kalau ditambal, bocor lagi enggak lama. Karena fleksibel, tidak ada yang memegang (menjadi kerangka) ke tambalannya. Ya bocor, tidak bisa menyimpan angin," kata dia.
Masalah kedua yang bisa kamu temukan adalah ban tidak rata atau retak ramping padahal belum lama diganti.
Kalau ini masalahnya, kesalahnya ada pada pengendara yang membiarkan ban kurang angin namun terus dipakai.
“ Tekanan angin rendah, dijalankan dalam waktu yang lama,” kata dia.
Yulfahmi juga menyarankan pengendara tidak sering-sering memarkir sepeda motor di ruang terbuka. Hal ini berkaitan dengan masa pakainya.
“ Ban awet, jangan ditaruh di tempat yang kena matahari langsung,” kata dia.(Sah)
Dream – Buat Sahabat Dream pemilik motor, lebih baik sering memperhatikan kondisi ban motor, terutama ban depan motor. Ban depan sepeda motor sangat vital.
Kalau sudah menipis, ketika motor melaju dalam kecepatan tinggi, kemungkinan ban pecah akan sangat tinggi.
Dikutip dari Corsa Tire, Kamis 28 Februari 2019, bahaya pecah ban di bagian depan berbeda dengan yang belakang. Kalau ban belakang yang pecah, dampaknya motor akan terasa berat dan ada efek sliding. Namun, kondisi ini dikendalikan.
Lalu, bagaimana jika ban depan yang pecah?
Ban depan, baik mobil atau motor, berperan sebagai kontrol kemudi. Komponen ini mendapatkan dorongan tenaga dari roda belakang. Semakin baik posisi roda depan pada permukaan jalan, kondisi kendaraan akan jauh lebih mudah untuk dikendalikan.
Tapi, kalau ban depan motor pecah saat kecepatan rendah, pengemudi akan kesulitan mengendalikan arah. Kendaraan bermotor akan melaju dengan tidak terarah. Kalau melaju dalam keadaan tinggi, kamu bisa memperkirakan apa yang akan terjadi.
Untuk itu, kamu harus selalu mengecek kondisi ban motor, terutama yang di bagian depan. Khususnya, ban motor yang sudah memiliki masa pakai 60-80 persen.

Karet ban yang menipis bisa pecah bukan karena tertusuk benda. Karet ini bisa meletus kalau tekanan udara yang tinggi tidak bisa diterima oleh karet ban.
Dream – Selain angin biasa, pengendara kendaraan bermotor juga sering mengisi ban kendaraan dengan nitrogen.
Bagi sebagian pengendara, nitrogen lebih menguntungkan karena tak menyebabkan oksidasi yang bisa menyebabkan karat pada pelek ban.
Selain membuat pelek tahan lama, zat ini memang lebih ringan. Karena kelebihan inilah, pengendara mobil juga ikut melirik isi ban nitrogen.
Seiring dengan laris manisnya pengisian nitrogen, muncul mitos-mitos tentang pengisian nitrogen untuk ban motor.
Apa saja? Berikut ini rinciannya dari Corsa Tire, Sabtu 16 Februari 2019.
1. Mitos: Nitrogen tidak bisa dipakai di velg jari-jari
Fakta: Salah, nitrogen dapat dipakai di velg jari-jari
Velg jari-jari tidak terpangaruh oleh penggunaan jenis angin pengisi ban. Justru nitrogen yang mengandung sedikit air, sehingga pelek jari-jari yang terbuat dari besi tidak akan mudah berkarat.
![]()
2. Mitos: Tekanan angin ban akan lebih stabil
Fakta: Benar, dengan nitrogen tekanan ban akan lebih stabil
Partikel nitrogen yang lebih besar daripada udara biasa membuat partikel tidak mudah keluar dari velg. Selain itu nitrogen tidak mudah menyusut dan memuai. Sehingga tekanan ban motor anda akan lebih stabil.
3. Mitos: Nitrogen membuat laju motor lebih ringan
Fakta: Tidak sepenuhnya benar
Memang benar berat masa nitrogen lebih ringan daripada angin biasa. Namun nitrogen hanya lebih ringan sekitar 5 persen dari berat masa angin biasa. Karena perbedaan berat masa yang sedikit, kamu tidak akan merasakan bedanya ketika sedang memacu motor.
4. Mitos: Nitrogen hanya dapat digunakan untuk ban tubeless
Fakta: Salah.
Nitrogen dapat digunakan di semua tipe ban.
(ism)
Advertisement
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet
