Mengonsumsi Roti Putih. (Source: Shutterstock)
Dream - Roti merupakan jenis karbohidrat yang sangat lezat dan mengenyangkan. Kamu juga bisa menemukan roti dengan berbagai rasa. Sehingga, kamu bisa menyantapnya dengan apapun.
Meski dapat dipadukan dengan berbagai makanan lainnya, mengonsumsi roti terlalu banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Bahkan, mengonsumsi roti berlebihan dapat menyebabkan komplikasi.
Sehingga, kamu harus mengontrol konsumsi roti putih agar tetap baik untuk kesehatan tubuhmu. Dilansir dari Eat This, berikut dampak mengonsumsi roti putih terlalu banyak.
Konstipasi
Roti putih memiliki efek yang sama seperti nasi atau pasta putih. Berarti roti putih dicerna tanpa dipecah atau diserap ke dalam tubuh. Akhirnya, hal inilah yang menyebabkan konstipasi.
Terutama, jika kamu terlalu banyak dan sering mengonsumsi roti putih. Gantilah dengan roti gandum agar lebih berserat dan dapat mencegah konstipasi.
Kadar gula darahmu bisa meningkat drastis ketika mengonsumsi nasi atau roti putih. Ini disebabkan oleh kadar glikemik indeks roti dan nasi putih yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, mengonsumsi roti dan nasi putih dalam jumlah banyak dapat meningkatkan potensi diabetes tipe 1 atau 2. Bahkan, kamu juga bisa berisiko terkena penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang.
Kelebihan berat badan
Selain kadar gula meningkat drastis, glikemik indeks yang tinggi juga dapat meningkatkan rasa lapar. Sehingga, kamu bisa mengonsumsi makanan yang lebih banyak dan mengalami kenaikan berat badan.
Batasi konsumsi rotimu dan sesuaikan dengan jumlah kalori harian agar berat badanmu tetap ideal.
Jika mengalami beruntusan, mungkin banyak mengonsumsi roti putih adalah penyebabnya. Hal ini pun disebabkan oleh kadar glikemik indeks roti yang tinggi.
Bahkan penelitian membuktikan, diet glikemik indeks yang rendah dapat memicu produksi minyak berlebih dan menyebabkan beruntusan serta peradangan.
Meningkatkan risiko terkena stroke
Berdasarkan penelitian British Medical Journal, mengonsumsi roti putih, croissant, sereal dan jenis karbohidrat tertentu dapat meningkatan potensi terkena penyakit kardiovaskular, stroke dan serangan jantung.
Gantilah karbohidrat simpleks dengan kompleks seperti nasi merah, quinoa dan lain-lain yang lebih bermanfaat untuk kesehatan tubuh.