Kekurangan Zat Besi/ Foto: Shutterstock
Dream - Zat besi merupakan salah satu nutrisi paling penting yang dibutuhkan tubuhmu. Zat satu ini berfungsi membuat protein yang berfungsi menyalurkan oksigen ke dalam tubuh. Penting untuk tubuh mendapatkan jumlah zat besi yang cukup agar tubuh tetap sehat dan kuat.
Zat besi mudah ditemukan di makanan protein hewani seperti tiram, daging sapi, ikan, dan ayam. Sayangnya, masih banyak orang yang kekurangan zat besi dan tak menyadarinya. Kondisi ini juga ternyata cukup umum di dunia.
“ Kekurangan zat besi adalah defisiensi mikronutrien yang paling umum di seluruh dunia,” kata Kelly Pritchett, PhD, asisten profesor Nutrisi Olahraga di Central Washington University, dikutip dari Prevention.
Saat tubuh kekurangan zat besi, ternyata mengirimkan sinyal tertentu yang tidak kita sadari. Berupa gejala aneh, penasaran apa saja?
Pernahkah kamu mendengar seseorang yang sukan makan benda tertentu seperti kertas, tanah atau kardus? Ternyata, orang pengidap kekurangan zat besi seringkali ingin mengkonsumsi hal-hal yang bukan makanan. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, mereka seringkali ingin mengkonsumsi tanah, tanah liat, tepung maizena, serpihan cat, kardus, dan perlengkapan pembersih.
Kondisi yang dinamakan Pica ini sering ditemukan pada anak-anak dan ibu hamil, namun dapat juga ditemukan pada orang dewasa. Untuk meredakan keinginan yang membahayakan itu bisa, konsumsi zat besi dapat membantu.
Kuku dapat menjadi indikasi kesehatan seseorang. Kondisi kuku yang melengkung ke atas menyerupai sendok, atau koilonychia, dapat menjadi indikasi bahwa seseorang kekurangan zat besi. Kuku sendok ini dapat disebabkan oleh hal lain seperti cedera. American Academy of Family Physicians merekomendasikan dokter untuk melakukan tes darah untuk anemia defisiensi besi ketika penyebab lain dari kuku sendok tidak ditemukan.
Berdasarkan beberapa penelitian, restless leg syndrome atau kondisi ketika kaki tidak bisa diam bisa disebabkan oleh kondisi kekurangan zat besi.
Lidah bengkak
Glossitis atrofi, adalah nama medis dari kondisi lidah yang bengkak dan lunak. Keluhan tersebut merupakan tanda kekurangan zat besi. Pembengkakan lidah ini dapat membuat seseorang sulit mengunyah, menelan, atau berbicara.
Selalu ingin batu es
Satu bentuk spesifik dari pica adalah pagophagia, adalah keinginan memakan es. Menurut jurnal yang dipublikasikan di Pediatric Hematology and Oncology, mengidamkan es merupakan karakteristik paling umum yang dimiliki pengidap kekurangan zat besi. Menurut para ahli, mengunyah es meningkatkan kewaspadaan mereka atau menenangkan lidah mereka yang bengkak.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Dream - Sejak pandemi Covid-19, cukup banyak orang yang mulai memerhatikan pentingnya memenuhi kadar vitamin D dalam tubuh. Oleh karena itu, tips berjemur di bawah matahari di pagi hari sempat meramaikan media sosial.
Bahkan, tidak sedikit orang yang memenuhi asupan vitamin D dengan mengonsumsi suplemen. Padahal, vitamin D bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, mulai dari berjemur di bawah matahari hingga mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Sehingga, sebenarnya kamu belum tentu membutuhkan suplemen untuk memenuhi kadar vitamin D pada tubuh. Apalagi, jika semua fungsi tubuhmu telah bekerja dengan baik.
Oleh karena itu, kamu harus mengetahui beberapa sinyal tubuh ketika kekurangan vitamin D. Berdasarkan penuturan Health Practitioner Klikdokter, Devia Irine Putri, sebenarnya tubuh tidak menunjukkan gejala signifikan ketika kekurangan vitamin D.
Namun secara umum, gejalanya adalah mudah lelah, nyeri pada tulang, kram otot, mudah terserang penyakit, rambut rontok, luka sulit sembuh, serta perubahan suasana hati.
" Jadi, orang yang kekurangan vitamin D cenderung lebih mudah marah, cemas, dan murung," ungkap Devia dalam acara kolaborasi Kalbe, Sakatonik Activ, dan KlikDokter 'Launching of D3TES', Selasa 24 Mei 2022.
Sementara dalam jangka panjang, vitamin D berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes melitus, serta autoimun.
Maka dari itu, sangat penting untuk memperhatikan dan memenuhi kadar vitamin D. Selain berjemur di bawah matahari di pagi hari, kamu bisa mengonsumsi makanan kaya akan vitamin D, seperti ikan, telur, jamur, keju, atau susu.
Foto: Shutterstock
Kamu pun bisa mengonsumsi suplemen vitamin D setiap hari jika benar-benar dibutuhkan. Terutama, jika kamu sering menggunakan pakaian tertutup, jarang terpapar sinar matahari, jarang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, sedang hamil atau menyusui, berusia lanjut, obesitas, maupun mengidap penyakit tertentu.
" Mengalami gangguan di saluran pencernaan, gangguan penyerapan makanan, masalah ginjal dan hati, atau mengalami diare, akan ada masalah di penyerapan vitamin D," tuturnya.
Sama seperti bahan makanan yang mengandung vitamin D, suplemen juga bisa dikonsumsi kapanpun. Namun jika kamu memiliki penyakit lambung, Devia menyarankan untuk mengonsumsi makanan tertentu sebelum minum suplemen di pagi hari.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?