Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Tubuh kita sangat mudah bereaksi dalam hal apapun, termasuk ketika berhubungan dengan emosi. Saat kita tidak dapat melepaskan energi negatif, kondisi tersebut dapat berujung kepada masalah fisik.
Semakin sering kita mengekspresikan emosi, akan semakin jarang pula terkena penyakit. Untuk itu, kesehatan mental adalah hal utama. Bahkan, beberapa penyakit fisik yang kerap kambuh, bisa jadi penyebab utamanya adalah masalah emosi.
Simak penjelasan di bawah ini agar Sahabat terhindar dari masalah kesehatan akibat emosi yang terpendam.
Beberapa penelitian menyatakan alergi berhubungan dengan kesehatan mental. Eczema, demam tinggi, dan asma dapat disebabkan dari gangguan mental. Seseorang mungkin menderita alergi selama bertahun-tahun dan tidak tahu penyebabnya, dan ternyata karena rasa takut dan gelisah yang begitu tinggi.

Gejala asma dan infeksi kulit dapat disembuhkan dengan mengurangi faktor psikososial. Psikososial sendiri adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi atau mental seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.
Masalah dengan berat badan dapat dipengaruhi dari obsesi atau kekhawatiran kita terhadap kekurangan yang kita miliki.

Banyak hal dalam diri kita yang seringkali membuat khawatir. Seperti kerutan wajah, payudara kecil, dan kekurangan lainnya.
Lambung kita dikontrol oleh sistem yang kompleks. Stres dalam hidup dapat memodulasi rangsangan dan menyebakan reaksi yang tak diinginkan. Peradangan di lambung dapat terjadi karena adanya pertarungan pada perasaan.

Ketika kita menolak mengatasi masalah emosi dalam diri, makaterjadilah permasalahan fisik. Hal tersebut merupakan reaksi agar otak menyadari bahwa kita memiliki permasalahan yang harus diselesaikan.

Mengkiritik diri sendiri, rendahnya kepercayaan diri, dan rasa takut di dalam diri adalah faktor yang dapat menyebabkan kekhawatiran dan stres bersamaan. Akibatnya, memunculkan perasaan dipermalukan dan terkucilkan.
Depresi dan kecemasan yang berkelanjutan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Gangguan depresi juga dapat memicu terjadinya masalah jantung kronis.
Jantung yang berpicu cepat akibat kecemasan dapat menyebabkan masalah jantung.

Cara mengatasinya adalah cobalah untuk berkonsultasi dengan psikolog. Temukan akar permasalahan emosi yang sedang dihadapi. Lakukan meditasi, memaafkan diri sendiri dan lepaskan stres.
Perlu diingat bahwa kita tidak boleh menghakimi diri sendiri dan orang lain untuk menghindari stres berlebih. Ada baiknya juga untuk sesekali tidak peduli kepada urusan orang lain.
Laporan: Keisha Ritzska Salsabila/ Sumber: Brightside
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap