Makan Sambil Bersantai/ Foto: Shutterstock
Dream – Aktivitas selama pandemi memang hanya berpusat di rumah. Kita tak banyak bergerak. Lebih banyak duduk dan rebahan. Hal ini lama kelamaan bisa menimbulkan masalah kesehatan serius.
Bagi kamu si kaum rebahan, segera perbaiki pola aktivitas. Jessica Matthews, profesor kinesiologi dari University Point Loma Nazarene, California, AS, mengungkap jika terlalu sering duduk atau berbaring risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan sindrom metaboli akan meningkat.
" Tubuh kita tidak didesain untuk diam dalam waktu yang lama. Penelitian menunjukkan tidak aktif selama dua minggu (pada orang muda dan sehat) dapat menyebabkan beberapa efek kesehatan yang cukup signifikan seperti pengurangan massa otot dan perubahan metabolisme," ungkapnya, dikutip dari RealSimple
Matthews merekomendasikan untuk tidak duduk atau terdiam selama lebih dari 60 menit. Ia menyarankan untuk fokus pada frekuensi gerakan yang lebih besar sepanjang hari.
Ia juga memaparkan muncul tanda-tanda pada tubuh jika rebahan yang dilakukan sudah melewati dosis. Apa saja?
1. Bandingkan waktu tidur dan bergerak
“ Hitung jumlah jam tidurmu, lalu kurangi 24 jam. Hasilnya adalah jumlah jam dalam sehari di mana kamu harus bergerak dan aktif. Jika 50% waktu untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, penting untuk mengubahnya,” ujar Suzzane Steinbaum ahli jantung dan pendiri SRSHeart Center for Women’s Prevention.
2. Merasa lelah setiap saat
Kelelahan bisa berasal dari banyak hal seperti stres, pola makan yang buruk, ketidakseimbangan hormon, dan juga karena tubuh tidak banyak bergerak.
Semakin sering kamu duduk, semakin kamu merasa lelah.
Penelitian melihat efek olahraga pada orang-orang yang mengalami tingkat kelelahan secara terus-menerus. Melakukan 20 menit latihan intensitas rendah atau sedang sebanyak tiga kali seminggu selama enam minggu, dapat mengalami peningkatan energi sebesar 20%. Terlalu banyak rebahan, energi pun ikut hilang yang membuat kita selalu merasa lelah.
3. Berat badan meningkat
Ketika kamu duduk, jumlah kalori akan tetap sama sementara pengeluaran energi menurun. Kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak dan menunmpuk sehingga meningkatkan berat badan.
Tidak banyak bergerak juga mempengaruhi metabolisme tubuh. Metabolisme yang lambat menandakan kamu membakar lebih sedikit kalori saat istirahat. Jika hal ini terjadi akan ada efek jangka panjang yang mengarah ke diabetes, serangan jantung dan stroke.
4. Sering merasa lemas
Saat terlalu sering rebahan, pernapasan menjadi dangkal dan menghabiskan aliran oksigen. Terlalu sedikit bergerak juga bisa membuatmu lebih cepat lelah serta berisiko mengalami palpitasi yang dapat menurunkan fungsi jantung.
5. Sulit tidur
Waktu tidur dangat berharga. Tidak mendapatkan jumlah yang cukup – tujuh sampai sembilan jam – dapat menyebabkan masalah metabolisme, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko kematian dini. Semakin lama kamu rebahan, biasanya akan semakin sulit tidur.
Laporan: Elyzabeth Yulivia/ Sumber: Real Simple
Dream – Bagi sebagian orang, tidur harus memakai piyama atau kaos favorit mereka. Pilihannya berupa busana longgar yang berbahan lembut. Ada juga yang memilih tak menggunakan sehelai benang pun saat tidur.
Hanya menutup tubuh dengan selimut. Mungkin terdengar tak lazim, tapi ternyata tidur tanpa busana memiliki sederet efek positif yang sering tak disadari banyak orang.
Mungkin Sahabat Dream ingin melakukannya dan rasakan dampak berikut.
1. Tubuh Tetap Dingin Semalaman
Pernahkah kamu tidur dan bangun di tengah malam dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuh? Berkeringat membuat tidur kita menjadi tidak nyaman bukan?
Nah, untuk mengatasinya kamu bisa tidur dengan melepaskan baju dan kaos favoritmu. Rasakan perbedaannya.
“ Tidur telanjang menjaga tubuh dari kepanasan di malam hari, membuat tubuh lebih dingin dan meningkatkan kualitas tidur," ujar Kent Smith, pakar kesehatan dari American Sleeping and Breathing Academy.
Menurut Kent, tidur telanjang memberikan banyak manfaat, salah satuunya mendinginkan sebuah tubuh yang dapat menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik.
2. Tingkatkan Keintiman
Tidur tanpa busana juga meningkatkan keintiman yang meningkatkan hasrat seksual yang bisa meningkatkan hormon oksitosin (kebahagaiaan).
" Skinship dapat meningkatkan hormon oksitosin yang dapat meningkatkan keintiman fisik dan emosional" ujar Kent.
3. Menyehatkan Tubuh Bagian Bawah
Selain membuat tubuh lebih dingin, tidur telanjang juga menyehatkan organ seksual wanita dan pria. Smith mengatakan, tidur telanjang untuk wanita, dapat mengurangi risiko infeksi jamur pada vagina berjamur. Sedangkan untuk pria, tidur telanjang dapat meningkatkan kualitas sperma dan memperlancar pembuahan
Ternyata tidur menggunakan piayama memiliki kekurangan. Salah satunya, memperlambat metabolisme tubuh. Untuk memperlancar metabolisme, kamu bisa mulai dengan tidur tanpa busana yang bisa membakar kalori dengan mudah. Saat tubuhmu kedinginan, akan akan bereaksi dengan meningkatkan suhu tubuh dan membuat lemak pada tubuhmu terbakar.
Laporan Delfina Rahmadhani/ Sumber: RealSimple
Advertisement
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Inovasi Koper Akses Ganda untuk Pengalaman Traveling Lebih Praktis dan Stylish
Ruang Aman Baru untuk Perempuan: Salon Premium yang Hadirkan Privasi dan Pemberdayaan
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, Saling Membantu dan Memberi Dukungan