(Foto: Youtube)
Dream - Tempat-tempat bersejarah selalu menawarkan daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Seperti misalnya keraton atau museum, pasti memiliki cerita yang menggoda untuk dikulik.
Tapi tahukah kamu, jika ingin datang ke tempat-tempat bersejarah itu harus mematuhi aturan yang berlaku? Salah satunya urusan penampilan yang kerap mendapat larangan dari pihak setempat.
Tak hanya menyangkut kesopanan, tapi kadang-kadang juga membatasi mengenai pemakaian warna dan motifnya.
Entah karena mitos atau ada alasan lainnya, berikut beberapa baju yang dilarang kamu kenakan saat liburan ke tempat tertuntu.
Apa saja daftarnya? Simak ulasannya di bawah ini.
Batik Motif Garuda

Tempat yang sayang untuk dilewatkan saat mengunjungi Yogyakarta adalah mampir ke Keraton. Eitss, tapi jangan semabrangan masuk ya! Pasalnya, kalian dilarang mengenakan baju bermotif garuda.
Menurut kepercayaan warga setempat, orang yang nekat memakai batik bermotif garuda akan mendapat celaka. Orang yang celaka disebut kualat karena motif garuda adalah pakaian khas Raja Yogya, Sri Sultan Hamengkubuwono.
Batik Motif Parang

Masih di lingkungan Keraton Yogyakarta, ternyata pengunjung juga dilarang mengenakan batik bermotif parang. Menurut aturan Keraton, batik dengan motif khas seperti huruf S yang dijejer ini, hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri dan para keluarganya saja.
Batik Parang Barong

Ditambah dengan motif parang barong, yang juga hanya boleh dikenakan oleh para Sultan saja. Motif parang baron merupakan cikal bakal dari motif parang lainnya. Sehingga menyimpan kesakralan dan menggambarkan kedudukan besar yang dimiliki sang Sultan.
Rok atau Celana Pendek

Bagi wisatawan yang sudah pernah mampir ke Candi Borobudur pasti tahu aturan yang satu ini. Ya, wisatawan yang datang ke sana memang diharuskan berpakaian sopan.
Dilarang mengenakan rok atau celana pendek, jika ingin naik ke tas. Namun, jangan khawatir kalau sudah kadung memakai pakaian pendek karena ada persewaan kain panjang atau sarung untuk para pelancong.
Hal itu dilakukan karena Candi Borobudur bukan hanya diberlakukan sebagai tempat wisata saja, namun juga sebagai tempat ibadah umat Budha.
Baju Berwarna Hijau

Sudah sejak lama warga percaya pada larangan memakai baju berwarna hijau saat berwisata ke Pantai Selatan. Beberapa pantai yang masih berada di kawasan Pantai Selatan antara lain Parangtritis, Parangkusumo dan Wediombo yang terletak di Yogyakarta.
Kemudian pantai Parang Kursi Banyuwangi, Pantau Watu Ulo di Jember, Pantai Srau dan Kalayar di Pacitan, Pantai Ngliyep di Malang, Pantai Pelabuhan Ratu di Sukabumi dan Pantai Sembakuan Wonogiri.
Orang-orang yang nekat memakai pakaian hijau konon akan digulung ombak dan tubuhnya tidak akan ditemukan lagi. Warga di sekitaran pantai memiliki kepercayaan jika Ratu Pantai Selatan atau biasa disebut Nyi Roro Kidul selalu mengenakan pakaian berwarna hijau.
Namun sebenarnya ada alasan yang lebiih rasional, dimana orang-orang yang memakai baju hijau akan sulit ditemukan saat tergulung ombak. Warna bajju hijau, akan menyulitkan petugas dalam evaskuasi karena warna air Pantai Selatan pun cenderung berwarna kehijauan.
Kemben (Kain)

Beberapa pura di Bali dibuka untuk wisatawan umum. Agar dapat melihat budaya masyarakat Bali itu, kalian diharuskan untuk memakai kamben (kain) dan selendang yang diikatkan ke pinggang.
Biasanya kain bermotif batik bali, dilengkapi selendang kuning kecil yang sangat khas. Nah.. Sahabat Dream, mari kita sama-sama menjaga kearifan lokal yang sangat kaya ini. (ism)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
