Berkah Berhijab Kini Chintami jadi Desainer

Reporter : Ratih Wulan
Kamis, 26 Mei 2016 10:43
Berkah Berhijab Kini Chintami jadi Desainer
Tak lagi ingin berpuas diri dalam pentas hiburan, akhirnya ia memantapkan niat untuk terjun dalam dunia fesyen muslim.

Dream - Keputusan berhijab membuka pintu baru bagi karir Chintami Atmanegara. Tak lagi ingin berpuas diri di pentas hiburan, Chintami memantapkan niat terjun dalam dunia fesyen muslim.

Kegemarannya memburu kain dan aksesoris, membawa artis senior ini serius menggeluti dunia mode. Jika sebelumnya hanya mampu berkolaborasi dengan desainer langganan, kini ia mewujudkan ide-ide kreatif dalam koleksi kain-kainnya.

" Dulu paling kalau ke penjahit selalu bawa kain sendiri sama minta dibuatkan baju begini-begini. Tapi setelah memutuskan berhijab akhirnya mau full aja deh di baju," ungkap Chintami di Hotel Bumi Minang, Sumatera Barat pada Selasa, 24 Mei 2016.

Ketenaran sebagai selebritis tak serta merta membuat mudah diterima sebagai desainer pendatang baru. Rasa tidak percaya diri, membuatnya membuka jalur karir dari negara tetangga.

Kebiasan bertandang ke Hong Kong dan bergaul bersama komunitas hijab di negara tersebut, membulatkan tekad untuk membuat sebuah rancangan.

" Mana ada yang percaya saya bisa mendesain. Pertama itu malah di Hong Kong, Alhamdulillah sambutan bagus yang beli komunitas muslim di sana. Saya sering ngumpul majlis taklim di sana," imbuhnya.

Hingga akhirnya, Oktober lalu ia berkesempatan berkolaborasi dalam satu panggung Jakarta Fashion Week 2016 dengan enam desainer lainnya. Di tengah semangat yang membuncah, akhirnya Chintami tertarik untuk mengolah batik Cirebon. Dengan garis desain bergaya glamor, baju-bajunya identik dengan detail menarik seperti bordir atau bebatuan.

Keberhasilan di panggung JFW 2016, membuatnya terpicu untuk menambah koleksi berikutnya. Selama tiga bulan, ia mempersiapkan show perdana dengam harapan dapat dinikmati semua orang.

Hingga saat ini ia sudah berhasil mengembangkan butiknya hingga di tujuh tempat. Tiga terletak di Jakarta, kemudian tersebar juga Makassar, Balikpapan, Jambi dan Hong Kong.

Beri Komentar