(Foto: Shutterstock)
Dream - Merebaknya wabah virus corona baru yang pusat di Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah menciptakan kepanikan di seluruh dunia.
Di Indonesia, warga Kabupaten Natuna panik setelah wilayah tersebut digunakan untuk menampung 200 lebih WNI yang dievakuasi dari Wuhan.
Masyarakat bahkan sempat memprotes karena tempat mereka dijadikan tempat karantina dan observasi meski pemerintah telah mengatakan bahwa 200 lebih WNI itu tidak terpapar virus yang juga dikenal dengan sebutan 2019-nCoV tersebut.
Padahal, menurut dokter Malaysia, Noordin Darus, kepanikan yang melanda seseorang justru memengaruhi dan melemahkan sistem kekebalan tubuhnya terhadap serangan virus, termasuk 2019-nCoV.
Jadi, lanjut Dr Noordin, masyarakat hendaknya tetap tenang dalam situasi seperti saat ini. Mereka sebaiknya waspada dan menjaga kebersihan tubuh sebagai tindakan pencegahan.
" Yang membuat kita rentan terhadap infeksi virus atau penyakit tergantung pada sistem kekebalan tubuh kita. Solusinya mudah, kita hanya perlu hati-hati," katanya.
Kata Dr Noordin lagi, virus corona ini terkenal dengan sifatnya yang takut air. Jadi, untuk menjaga diri, harus sering mandi, menjaga asupan makanan dan batasi aktivitas keluar.
Sementara itu, bagi yang terinfeksi virus corona, disarankan untuk minum air kelapa dan jus lemon hangat antara enam hingga tujuh gelas pada hari pertama.
Pada hari ke dua asupan air harus dilanjutkan tetapi dikurangi menjadi lima gelas. Selain itu, perbanyak konsumsi sayuran hijau seperti kangkung.
" Ciri unik virus corona ini adalah menyerang saluran pernapasan seperti halnya influenza. Jadi, saya juga menyarankan untuk tidak makan terlalu banyak gula, susu dan daging (dalam upaya meningkatkan daya tahan tubuh)," katanya.
Sumber: Sinar Harian
Dream - Banyak pertanyaan telah diajukan tentang virus corona Wuhan atau 2019-nCoV, terutama soal kecepatan penularannya dari orang ke orang.
Menurut laporan Sin Chew Daily dan China Press, penularan virus 2019-nCoV ternyata sangat cepat sekali. Jangka waktunya tidak sampai hitungan menit.
Dalam laporan tersebut disebutkan virus corona membutuhkan waktu sekitar 15 detik saja untuk menginfeksi orang sehat. Infeksi itu terjadi hanya dengan berdekatan dengan pembawa virus (orang yang terinfeksi, red).
Waktu yang sangat singkat ini dihitung merujuk insiden seorang pria yang baru-baru ini terinfeksi virus corona Wuhan dari Provinsi Zhejiang, China.
Meskipun tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei yang merupakan pusat penyebaran virus, atau berada di dekat satwa liar eksotis (seperti kelelawar), pria itu tetap tertular penyakit tersebut.
Menurut studi epidemiologis, ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan pengendalian penyakit, pasien berusia 56 tahun yang berada di daerah Jiangbei di Chongquing, itu tertular virus setelah belanja di beberapa pasar yang berbeda.
Pria itu berdiri di dekat seorang wanita 61 tahun yang sudah menunjukkan gejala penyakit virus corona selama kurang dari 15 detik. Ketika itu mereka sedang menyaksikan perayaan, sebelum akhirnya berpisah.
Tak satu pun dari mereka mengenakan masker, yang diduga jadi alasan utama bagaimana virus itu sendiri berhasil menular ke pria tersebut.
Sebagai hasil dari penemuan ini, 19 orang yang terlihat melakukan kontak dekat dengan wanita 61 tahun itu juga telah dikarantina dan dipantau secara ketat.
Hanya dalam 15 detik, orang yang sehat dapat dengan mudah tertular virus. Ini semua karena dia tidak mengenakan masker saat berada di tempat umum.
Kabar ini tentu jadi pengingat bagi orang-orang untuk selalu menjaga kebersihan diri. Seperti selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh benda atau permukaan yang mungkin terkontaminasi virus corona.
Sumber: World of Buzz
Dream - Seperti kita semua tahu, virus corona baru atau 2019-nCoV bisa menular dari manusia ke manusia melalui cairan yang keluar dari penderitanya atau benda yang terpapar virus mematikan itu.
Namun perkembangan terbaru tentang cara penularan virus 2019-nCoV yang pusat penyebarannya di Wuhan, Provinsi Hubei, China, ini mengejutkan banyak pihak.
Menurut stasiun TV Pemerintah China, CCTV, dokter di Wuhan dari Rumah Sakit Anak Wuhan telah mengkonfirmasi bahwa seorang bayi yang baru lahir dari ibu yang terinfeksi positif terjangkit virus corona baru.
Bayi malang tersebut tertular virus berbahaya itu 30 jam setelah dilahirkan oleh ibunya. Laporan mengatakan bayi itu lahir pada 2 Februari 2020.
Meskipun bayi tersebut tampak stabil dan tidak menunjukkan gejala batuk atau flu, dia terlihat susah bernapas.
Pemeriksaan X-Ray pada bayi juga mengungkapkan bahwa dadanya mengalami infeksi dan ada sedikit kelainan pada jantungnya.
Namun, hingga saat ini, mekanisme penularan virus melalui ibu ke anak tersebut masih belum bisa dipastikan.
Seorang ahli medis di Universitas East Anglia di Inggris mengatakan masih belum ada bukti kuat bahwa bayi itu positif terkena virus corona karena terinfeksi oleh ibunya selama dalam kandungan atau proses kelahiran.
Jadi, untuk ibu-ibu yang hamil di luar sana, jaga kesehatan dengan baik. Yang terpenting adalah memprioritaskan kebersihan dan selalu memakai masker saat bepergian. Bahaya virus corona ini sangat nyata dirasakan penderita dan orang-orang di sekitarnya.
Sumber: Lobak Merah
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati