Foto: Shutterstock
Dream - Solusi paling umum dilakukan untuk menangani gangguan penglihatan refraksi atau rabun adalah menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Seiring perkembangan teknologi kesehatan, kini lasik jadi solusi baru. Penemuan ini bisa membantu para penderita rabun yang tak ingin repot menggunakan kacamata dalam kesehariannya.
Meski dianggap lebih memudahkan, ada beberapa alasan mengapa masih banyak orang ragu untuk melakukan operasi lasik.
Sebagian orang beralasan takut dengan prosedurnya. Ada juga yang tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi lasik.
" Sekarang melakukan lasik bisa lebih nyaman. Kalau dulu kan masih pakai blade (pisau), sekarang sudah menggunakan laser dengan pemotongan flap (bagian kornea) yang lebih halus, tipis dan cepat," ujar Direktur Utama Jakarat Ey Center (JEC), Setiyo Budi Riyanto di Spumante, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2019.
Foto: Setiyo Budi Riyanto/Dream.co.id-Cynthia Amanda Male
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan lasik juga terbilang singkat. Tom dokter hanya membutuhkan waktu sekitar beberapa menit.
" Kalau dengan konsultasi dan sebagainya, mungkin sekitar 15-20 menit."
Pasien pun bisa langsung beraktivitas setelah dilasik. Hanya saja, kamu perlu menghindari infeksi.
" Matanya jangan kena air (selama) tiga hari sesudah dilasik. Jangan kena debu selama semingguan. Kalau beraktivitas di outdoor, pakai kacamata. Biasanya setelah dilasik suka silau, boleh pakai suglass. Tapi bukan berarti tidak boleh terpapar sinar matahari," jelas Budi.
Jika tidak sengaja terkena debu, Sahabat Dream bisa membersihkan mata dengan air bersih, " Kalau merasa mata mengganjal atau berair, biasanya tidur 2-3 jam sudah kembali normal lagi."
Setelah melakukan lasik, bukan tidak mungkin kondisi matamu kembali seperti sebelumnya (regresi). Namun, hal ini masih bisa ditangani dengan kembali melakukan lasik.
" Bagi yang miopianya sangat tinggi atau aktivitas fisiknya banyak, akan lebih mudah regresi. Tapi, kemugkinannya hanya 3 persen dan bisa dilakukan lasik lagi kapanpun," ungkapnya.
Meskipun terdengar mudah dan cepat, namun kamu perlu melakukan pemeriksaan pra-lasik.
Pemeriksaan awal tersebut terdiri dari pengecekan tekanan bola mata, ketebalan retina dan sebagainya.
" Jadi diperiksa dulu, ketebalan retinanya cukup atau nggak, menyusui atau hamil nggak dan usianya berapa. Kalau usianya masih 15 tahun nggak boleh karena masih banyak perubahan. Sudah boleh di usia 18 tahun," katanya.
Di samping syarat di atas, gangguan refraksi yang bisa ditangani hanyalah minus dengan batas 14, silinder dengan batas 5 serta plus dengan batas 4.
Kalau Sahabat Dream tidak direkomendasikan melakukan lasik, dokter biasanya akan menyarankan solusi lainnya seperti tanam lensa (Phakic IOL) atau mengganti lensa mata.
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media