Gejala Covid-19 Menetap Padahal Hasil Tes Negatif, Ini Sebabnya

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 4 Desember 2020 08:33
Gejala Covid-19 Menetap Padahal Hasil Tes Negatif, Ini Sebabnya
Kerap dialami pasien Covid-19 yang termasuk kategori sedang, berat dan kritis.

Dream - Sejumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh atau hasil swab sudah menunjukkan negatif, mengeluhkan gejala yang tak kunjung mereda. Antara lain napas menjadi lebih berat, sesak, kelelahan kronis dan nyeri sendi. Kondisi ini terjadi bahkan sampai 2 hingga 3 bulan setelah sembuh dari Covid-19.

Keluhan tersebut dikenal dengan istilah Long Covid atau sebelumnya diistilahkan dengan post covid syndrome, atau chronic covid. Kondisi tersebut, menurut Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K)
Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Indonesia, bukan disebabkan karena masih adanya virus tersisa.

" Long covid bukan karena virus tersisa tapi memang kita menyebutnya gejala sisa yang muncul pasca dinyatakan sembuh. Proses ketika sakit menimbulkan kelainan yang menetap secara anatomik, yang akhirnya mempengaruhi secara fungsional," kata dr Agus, dalam acara talkshow yang digelar BNPB  dan disiarkan langsung di YouTube, 3 Desember 2020.

 

1 dari 4 halaman

Menurut dr. Agus, pada pasien long covid di paru-parunya mengalami fibrosis yaitu kekakuan pada jaringan paru-paru. Fibrosis ini mengakibatkan oksigen tak bisa masuk secara optimal ke dalam seluruh organ.

" Keluhannya, pasien napasnya berat, sesak, itu bisa dilihat dari tes uji fungsi paru. Menurut laporan ada penurunan 20-30 persen fungsi paru, terkait dengan adanya kelainan anatomi pasca infeksi dari Covid," kata dr Agus.

batuk

Kondisi Long Covid ini cenderung terjadi pada pasien Covid-19 yang masuk kategori sedang, berat atau kritis. Mereka yang bergejala ringan atau tanpa gejala, biasanya tak mengalami long covid.

Untuk penanganannya sendiri dibutuhkan terapi obat secara rutin, dan berkonsultasi dengan dokter spesialis paru-paru. Nantinya setelah diberi pengobatan, pasien akan kembali menjalani tes uji fungsi paru setelah 2 atau 3 bulan untuk memantau kondisi paru-paru secara lebih detail.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 4 halaman

Wajib Tahu! Ini Alasan Testing Covid-19 Penting Diikuti Saat Pandemi

Dream - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan, tahapan testing Covid-19 penting dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus Corona. Dengan proses ini, diharapkan bisa mengidentifikasi seseorang yang positif atau tidak terinfeksi Covid-19.

Menurut Dewi, tindakan testing masuk strategi yang banyak diterapkan berbagai di negara di dunia. Alasannya, Covid-19 merupakan sebuah penyakit yang sangat cepat menular.

Dr Dewi mengatakan, pemahaman terhadap karakteristik Covid-19 yang cepat menular harus dipahami dengan cermat. Ia mencontohkan penularan banyak masyarakat yang tak menyadari jika dia telah menjadi orang yang menularkan corona kepada orang lain.

Kondisi ini akan menjadi mengkhawatirkan lantaran bisa meningkatkan angka pasien yang terinfeksi.

" Jadi pemeriksaan itu dilakukan untuk mengidentifikasi, siapa saja orang yang sudah tertular, kemudian dilakukan mulai dari isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit dan juga dilakukan kontak tresing ini yang sangat penting,"  kata dr Dewi dalam konferensi pers BNPB, Rabu 2 Desember 2020.

3 dari 4 halaman

SDM Indonesia Perlu Dilatih

Meski begitu, Dewi juga menyoroti soal ketersediaan SDM yang melakukan pemeriksaan di laboratorium. Pasalnya, SDM di Indonesia masih terus dilatih untuk bisa melakukan pemeriksaan di laboratorium.

" Untuk bisa memeriksa Cobid-19 ini juga ternyata perlu waktu. Kita ingat bulan Maret awal terjadi pandemi ini bentuk virus yang seperti apa saja kita masih belajar. Pada saat itu laboratorium-laboratorium belum banyak yang memenuhi persyaratan. Karena tidak sembarang laboratorium semua bisa digunakan untuk pemeriksaan Covid-19," paparnya.

" Karena ini penyakit infeksi yang sangat mudah menular, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah laboratorium untuk dapat menjadi masuk ke dalam jejaring pemeriksaan lab di Indonesia," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Beri Komentar