Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Penggunaan Ivermectin sebagai obat penyembuhan pasien Covid-19 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Di media sosial, terutama WhatsApp, beredar testimoni dari penyintas Covid-19 yang mengaku sudah merasakan manfaat Ivermectin.
Di sisi lain, banyak pakar kesehatan menyebutkan Ivermectin tidak bisa ditetapkan sebagai obat Covid-19. Meski obat tersebut digunakan dalam membantu penanganan Covid-19 di sejumlah negara.
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Zullies Ikawati, menanggapi perbincangan terkait Ivermectin ini. Zullies mengingatkan masyarakat agar tidak asal mengonsumsi obat yang diklaim oleh pihak tertentu dapat menyembuhkan Covid-19.
“ Yang beredar di WA banyak, tapi benar atau tidak kan kita tidak tahu itu dari mana, siapa yang akan memantau kalau dipakai sendiri,” ujar Zullies.
Zullies mengungkapkan, salah satu tim peneliti di Australia pernah merilis penelitian secara vitro menunjukkan obat tersebut memiliki efek antiviral pada SARS-CoV-2.
Meski begitu, untuk digunakan sebagai obat Corona perlu dilakukan pengujian. Ini guna memastikan efektivitas serta keamanan penggunanya.
“ Obat untuk Covid, untuk bisa dipastikan harus ada pengujiannya. Tidak bisa hanya in vitro lalu langsung dipakai, dasarnya kurang kuat,” papar Zullies.
Uji klinis terhadap penggunaan obat ini pada terapi Covid-19 telah dilakukan di sejumlah negara, dengan data yang bervariasi pada dosis maupun durasi penggunaan yang beragam.
Data-data dari pengujian inilah yang dibutuhkan untuk mendapat izin dari Badan POM sebagai lembaga yang melaksanakan tugas pengawasan obat.
“ Badan POM membutuhkan data uji klinis yang bisa berasal dari negara lain asalkan metodologi dan jumlah subjeknya memadai, dosisnya sesuai, dan parameter penilaian luaran klinisnya sesuai,” terangnya.
Zullies mengingatkan agar masyarakat jangan terlalu cepat percaya pada pengakuan penyintas Covid-19 yang sembuh berkat mengonsumsi obat ini. Hal ini perlu dibuktikan lebih lanjut dengan penelitian dan data-data pembanding.
“ Bisa saja itu kebetulan. Karena itu harus ada riset yang benar untuk memastikan apa benar itu karena ivermectin atau bukan,” katanya.
Ia menambahkan, obat-obat yang dianggap aman dikonsumsi pada terapi Covid-19 telah termuat dalam pedoman tatalaksana Covid-19. Demi keamanan pasien, obat yang dikonsumsi sebaiknya merupakan obat-obat yang diresepkan oleh dokter sesuai kondisi pasien.
Sumber: liputan6.com