Sel Imun Pembunuh Virus Corona Ditemukan!

Reporter : Sugiono
Rabu, 20 Mei 2020 17:33
Sel Imun Pembunuh Virus Corona Ditemukan!
Sel imun yang terdiri dari dua macam - sel T pengenal dan pembunuh.

Dream - Para peneliti Amerika Serikat menemukan sel imun yang dapat mengenal dan membunuh virus SARS-CoV-2 (corona baru) penyebab Covid-19.

Sel imun yang terdiri dari dua macam - sel T pengenal dan pembunuh - ini terdapat dalam sampel yang diambil dari sukarelawan sejak 2015 hingga 2018.

Menurut para peneliti, sel imun tersebut muncul setelah para sukarelawan terinfeksi jenis virus corona lainnya di masa lalu.

1 dari 7 halaman

Alessandro Sette dan timnya dari Institut Imunologi La Jolla di San Diego, California, menemukan sel T pengenal dan pembunuh pada sukarelawan yang sehat.

Tetapi para sukarelawan tersebut belum pernah terpapar SARS-CoV-2, karena sampel mereka dikumpulkan antara tahun 2015 dan 2018. Sementara kasus pertama Covid-19 baru terjadi pada akhir Desember 2019 di Wuhan, China.

" Memahami kekebalan adaptif terhadap SARS-CoV-2 adalah penting untuk pengembangan vaksin, memahami sifat patogenesis penyakit Covid-19, dan kalibrasi langkah-langkah pengendalian pandemi," jelas Sette dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Cell on Friday.

2 dari 7 halaman

Sel T pengenal, yang mengidentifikasi dan mengatur serangan terhadap virus, ditemukan pada lebih dari sepertiga 68 sampel yang diambil sebelum pandemi Covid-19. Empat relawan juga membawa sel T pembunuh yang mampu menemukan dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Penjelasan yang paling mungkin mengenai kemampuan luar biasa dari sel T para relawan ini, menurut para peneliti, adalah bahwa mereka kemungkinan memiliki gejala mirip flu ringan di masa lalu yang disebabkan oleh jenis virus corona lain.

3 dari 7 halaman

Selain Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) dan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), masih ada banyak jenis virus corona yang beredar di sekitar manusia yang dalam beberapa kasus tidak menyebabkan sakit parah.

Tetapi virus-virus corona ini berbagi fungsi dan struktur yang sama, yang berarti sel-sel imun ini dapat mengenali dan membunuh mereka.

Sumber: SCMP

4 dari 7 halaman

Ngeri, WHO Ingatkan Virus Corona Tak Pernah Bisa Hilang dari Muka Bumi

Dream - Peringatan WHO tentang kelangsungan hidup virus corona penyebab Covid-19 membuat siapa saja yang membacanya merinding.

WHO memperingatkan bahwa virus SARS-CoV-2 mungkin tidak akan pernah musnah dan warga dunia harus menerimanya sebagai bagian dari hidupnya.

Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China, pada akhir tahun lalu. Penyebarannya telah menginfeksi lebih dari 4,2 juta orang dan membunuh hampir 300.000 jiwa di seluruh dunia.

5 dari 7 halaman

Jadi Bagian Hidup Manusia

" Kita punya virus baru yang memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya, dan oleh karena itu sangat sulit untuk diprediksi kapan kita akan (bisa) mengatasinya,' kata Michael Ryan, Direktur Kedaruratan WHO.

" Virus ini dapat menjadi endemik lain di komunitas kita, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," tambah Michael melalui konferensi pers virtual di Jenewa, Swiss.

Michael kemudian menyamakan virus SARS-CoV-2 dengan HIV yang menyebabkan AIDS. Virus HIV ini tidak pernah bisa hilang dan telah jadi bagian hidup manusia.

6 dari 7 halaman

Bisa Muncul Gelombang Kedua

Sementara itu WHO juga memperingatkan bahwa pelonggaran pembatasan yang dilakukan beberapa negara baru-baru ini akan memicu munculnya gelombang penularan Covid-19 kedua.

" Beberapa negara memilih untuk melonggarkan pembatasan dengan langkah-langkah yang berbeda. Tetapi kami merekomendasikan agar mereka tetap waspada pada tingkat apa pun," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

7 dari 7 halaman

Masih Jauh dari Kehidupan Normal

Di sisi lain, Michael memperingatkan bahwa masih sangat terlalu dini untuk bisa kembali ke kehidupan yang normal.

Karena itu dia mendesak negara-negara di dunia tetap memberlakukan pembatasan atau lockdown.

" Ada yang berpikir bahwa pembatasan telah bekerja dengan sempurna dan kini saatnya untuk melonggarkannya," kata Michael.

Ryan juga mengutuk serangan terhadap para petugas kesehatan yang bekerja untuk mengatasi pandemi. Dia mengatakan lebih dari 35 insiden termasuk kategori 'cukup serius' tercatat pada bulan April saja di 11 negara.

Sumber: CNA

Beri Komentar