Mengonsumsi Suplemen. (Source: Shutterstock)
Dream - Konsumsi vitamin C sangat disarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah serangan penyakit. Vitamin C biasa dikonsumsi dalam bentuk pil, larutan infus, buah segar, atau minuman.
Peranan penting vitamin C adalah untuk daya tahan. Hal ini tak lantas kita mengonsumsinya sebanyak mungkin untuk mencegah berbagai penyakit.
Setiap orang memiliki kebutuhan vitamin C yang berbeda-beda. Dokter Nadhira Afifa mengungkapkan bahwa usus memiliki kemampuan yang terbatas dalam menyerap vitamin C, sehingga zat tersebut akan dibuang melalui urin jika dikonsumsi berlebih.
Foto: Shutterstock
Sebenarnya konsumsi vitamin C berlebih pada orang dewasa dengan kondisi tubuh yang sehat tidak berbahaya, namun bisa menyebabkan efek samping jika dikonsumsi lebih dari 3000 miligram.
Sahabat Dream bisa mengalami diare dan peningkatan kadar asam urat serta risiko terjadinya batu ginjal. Konsumsi vitamin C berlebihan juga bisa menjadi pro-oksidan yang mampu merusak jaringan tubuh.
Berdasarkan data angka kecukupan gizi (AKG), laki-laki berusia 19-64 tahun dianjurkan mengonsumsi 90 miligram vitamin C setiap hari. Sedangkan, perempuan dengan rentang usia sama dianjurkan mengonsumsi 75 miligram per hari.
Kebutuhan akan vitamin C bisa dipenuhi dengan mengonsumsi beberapa potong buah segar. Mengonsumsi 1 juring jeruk bali sudah bisa mencukupi kebutuhan vitamin C sebanyak 60 miligram, jadi Sahabat Dream bisa lebih mudah menjaga daya tahan tubuh secara alami.
Dream - Ketika ingin menurunkan berat badan, banyak orang tergoda mengonsumsi pil diet atau minuman pencahar. Meski banyak yang telah tersertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) maupun FDA (Food and Drug Administration), pemakaian pil diet atau minuman pencahar tidak dianjurkan untuk menurunkan berat badan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ahli Gizi dengan akun TikTok @putriemje. Dia mengungkapkan bahaya dari produk untuk diet yang dijual di pasaran. Berikut penjelasannya.
Teh Diet
Foto: Shutterstock
Teh diet mengandung zat laksatif dan diuretik. Dikutip dari Dokter Sehat, laksatif merupakan jenis obat-obatan yang mampu melancarkan buang air besar.
Sementara obat diuretik merupakan obat yang ditujukan untuk mengurangi penumpukan cairan tubuh melalui urine. Menurut laman Hello Sehat, obat diuretik juga sering digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Keduanya memiliki efek samping masing-masing. Mulai dari sakit kepala, haus, kram otot, ruam kulit, perut kembung, hingga diare. Jika mengonsumsi teh diet rutin dalam jumlah banyak, mungkin kamu bisa mengalami diare, sering buang air kecil, dehidrasi, serta gangguan saluran pencernaan.
Foto: Shutterstock
Sama seperti teh, pil diet juga seringkali mengandung zat laksatif, diuretik, serta penurun nafsu makan. Berdasarkan penuturan Putri, konsumsi pil diet bisa berbahaya dan meningkatkan risiko mengalami gangguan makan atau eating disorder.
Foto: Shutterstock
Suplemen serat juga kerap mengandung zat laksatif. Kandungannya pun cenderung terjangkau, namun suplemennya dijual dengan harga yang cukup tinggi.
" Klaimnya aja udah salah, harusnya " membantu mencukupi kebutuhan serat" udah, tanpa embel2 mengikat lemak, menurunkan BB," tutur Putri.
Jadi jika ingin menurunkan berat badan, lebih baik menjalani pola hidup sehat dan berolahraga secara rutin agar hasilnya bisa bertahan lama serta tidak menyebabkan efek samping berbahaya bagi tubuh.
@putriemje They dont care about your health but I do
♬ Chạy ngay đi _ Sơn Tùng MTP - dhn
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik