Ilustrasi
Dream - Banyak orang berpikir bahwa penyebab berat badan terus naik adalah karena pola makan saja, padahal tersebut tidak selalu. Kenaikan berat badan bisa jadi karena kebiasaan-kebiasaan sepele yang tidak disadari.
Agar tidak keterusan, Sahabat Dream harus tahu beberapa kebiasaan yang bikin berat badanmu naik secara tiba-tiba. Pastikan kamu menghindarinya, agar berat badan selalu stabil dan tubuh tetap sehat.
1. Sangat Berhati-Hati dengan yang Dimakan
Terlalu berhati-hati dan membatasi makanan yang masuk ke dalam tubuh bisa berdampak buruk. Hal ini karena dapat menyebabkan konsumsi kalori jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tubuh akan merespons dengan memperlambat metabolisme dan membakar lebih sedikit kalori untuk mengakomodasi defisit kalori yang sedang berlangsung. Nah, perlambatan metabolisme inilah yang membuat berat badan bertambah dengan cepat.
Banyak orang menganggap kalau sushi merupakan makanan yang sehat. Sayangnya, tak semua menu sushi kaya akan sayuran dan protein yang sehat.
Tammy Lakatos Shames, seorang ahli gizi mengatakan bahwa ketika orang makan lebih banyak sushi, mereka akan pulang masih dalam keadaan yang masih lapar dan kembali mengisi perut dengan makanan yang memiliki kalori tinggi.
" Apalagi sushi mengandung garam tinggi dan membuat kita ingin makan lebih banyak, dapat menyebabkan penambahan berat badan naik drastis," ujar Shames.
Salah satu hal penting untuk memiliki berat badan yang ideal yaitu tidur yang berkualitas. Jika tiba-tiba kebiasaan tidurmu berubah menjadi bangun lebih awal, pindah tempat tidur, hingga tidur dalam keadaan lampu menyala maka bisa membuat kualitas tidurmu bisa berpengaruh.
" Kurang tidur menyebabkan tubuh butuh energi dan tubuh akan merespons dengan beralih ke makanan terutama yang mengandung gula dan karbohidrat olahan karena bisa memberikan efek kenyang yang instant. Inilah kenaikan berat badan berawal," ujar Shames.
Kebiasaan mengonsumsi obat pereda nyeri juga bisa membuat berat badan naik mendadak. Sebab efek samping yang paling umum dari obat penyeri adalah sembelit. Ketidakmampuan untuk buang air besar inilah yang akan membuat berat badan naik dengan cepat.
5. Melewatkan Jam Makan
Banyak orang beranggapan bahwa melewatkan makan bisa membantu menurunkan berat badan berlebih. Hal ini karena kita mengurangi kalori dari seluruh makanan. Ternyata anggapan tersebut salah, lho.
Melewatkan makan justru bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Ini karena kamu akan menjadi lapar di kemudian hari karena melewatkan makan di jam yang penting.
Maka dari itu supaya metabolisme tetap terjaga makanlah dalam jumlah kecil setiap tiga sampai empat jam dan pastikan terdapat cukup kandungan serat dan protein.
Laporan: Hany Puspita Sari/ Sumber: EatThis
Dream - Selain rasa yang nikmat, sejumlah pemburu kuliner juga mencari makanan yang bisa menawarkan sensasi pedas. Namun buat kamu yang tak terlalu suka hidangan pedas sebaiknya pandai-pandai memilih.
Seperti banyak diketahui, makanan pedas bisa menimbulkan efek berbahaya bahkan penyakit bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan. Salah satu yang mungkin banyak dirasakan adalah perut akan langsung merasa mulas usai menyantap makanan tersebut.
Mulas ternyata hanya bagian kecil saja dari gangguan pencernaan yang bisa timbul karena menyantap makanan pedas.
Daripada hanya mengejar sensasi namun berakhir kelimpungan, yuk cek dulu apa saja dampak terlalu banyak mengonsumsi makana pedas:
Salah satu yang paling banyak dialami ketika kebanyakan makan pedas adalah sakit perut hingga diare. Biasanya gejala ini mendatangi mereka yang masuk golongan sensitif.
Jika dibiarkan, diare yang terlalu berlebihan dapat membuat kamu merasa lemah dan tidak bertenaga.
Dokter Kapil Agrawal, seorang Sr. Consultant, Laproscopic dan Bariatric Surgeon mengatakan, " Makanan pedas menyebabkan diare dengan mengiritasi usus dibeberapa orang. Oleh karenanya, hal ini dapat menurunkan kepekaan indera perasa seseorang.”
Tubuh kita menghasilkan asam dengan kandungan yang cukup tinggi saat kita mengkonsumsi makanan pedas. Hal ini menyebabkan iritasi pada lapisan perut yang dapat membuat tidak nyaman pada perut.
Biasanya, setelah mengkonsumsi makanan pedas akan timbul sensasi terbakar di perut. Tak hanya itu, terkadang juga dapat menyebabkan perut kembung hingga terasa nyeri.
" Makanan pedas tidak menyebabkan ulkus atau refluks tetapi dapat meningkatkan keparahan gejala pada orang yang sudah memiliki riwayat tersebut," ujar Dokter Kapil Agrawal
Gastritis Akut
Dampak lain dari mengonsumsi makanan terlalu pedas biasanya dialami gangguan pencernaan yang sebagian besar menyerang mereka yang memiliki riwayat Gastritis.
Gastritis disebabkan peradangan pada mukosa lambung, yaitu selaput tipis yang melapisi bagian lambung. Gejala gastritis akut yaitu mengalami mual, muntah, sakit kepala, hingga keluar darah pada saat buang air besar.
Terbaru, banyak orang meyakini makanan pedas adalah salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan. Salah satu bumbu dampur yang diyakini adalah cabai karena mengandung komponen yang disebut Capsaicin.
Kandungan capsaicin ini diyakini bisa membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi lemak pada tubuh.
Laporan National Center for Biotechnology information menulis bahwa cabai dapat mengurangi nafsu makan ketika mengkonsumsinya dalam jumlah banyak.
Ahli gizi makrobiotik sekaligus praktisi kesehatan Shilpa Arora berpendapat, “ Capsaisin dalam makanan pedas dapat membantu membakar lemak dan meningkatkan metabolisme dalam tubuh."
Namun, lanjut Shilpa, mereka yang mengonsumsi makanan pedas dari cabai juga memerlukan nutrisi tambahan dan beberapa olahraga untuk menurunkan berat badan.
(Laporan Devi Tri Aprilianza / Sumber: ndtv.com)