Jangan Sepelekan Haid yang Tidak Teratur!

Reporter : Kusmiyati
Jumat, 27 Maret 2015 10:03
Jangan Sepelekan Haid yang Tidak Teratur!
Bagi wanita yang memiliki keluhan haid tidak teratur, sebaiknya jangan disepelekan. Hal ini bisa saja salah satu tanda adanya gangguan ovarium polikistik.

Dream - Bagi wanita yang memiliki keluhan haid tidak teratur, sebaiknya jangan disepelekan. Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Subspesialis Fertility dan Hormon Reproduksi Ahli Bedah Laparoskopi, Kiel, Jerman, Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K) mengkhawatirkan adanya gangguan seperti ovarium polikistik.

" Pasien ovarium polikistik atau PCO umumnya datang dengan keluhan haid yang tidak teratur atau sudah lama menikah tapi tidak kunjung hamil. Diagnosis PCO ditentukan berdasarkan ditemukannya dua dari tiga gejala klinis yaitu mens yang tidak teratur, tanda-tanda hiperandrogen (muncul bulu halus di beberapa tempat), dan gambaran indung telur yang polikistik pada pemeriksaan USG," kata Caroline kepada Dream.

Caroline mengatakan penyakit ini merupakan kondisi ketidakseimbangan hormonal yang menyebabkan sel telur tetap kecil, tidak ada yg berkembang menjadi sel telur besar dan matang untuk bisa dibuahi oleh sel sperma.

" Terapi hormon membutuhkan waktu berbulan-bulan, kadang bertahun-tahun, tergantung seberapa berat kondisi ketidakseimbangan hormonal yang terjadi, yang tentunya berbeda-beda pada setiap pasien PCO," kata Dokter yang berpraktek di Omni Hospital Pulomas ini.

Ketidakseimbangan hormon juga akan meningkatkan risiko obesitas dan kondisi hipertensi ( tekanan darah tinggi), hiperkolestrolemia (kolestrol tinggi), hipertrigliseridemia (trigliserida atau lemak darah tinggi) dan diabetes.

" Penderita PCO akan mengalami risiko sulit hamil dan meningkatkan kondisi hipertensi ( tekanan darah tinggi), hiperkolestrolemia (kolestrol tinggi), hipertrigliseridemia (trigliserida atau lemak darah tinggi) obesitas dan diabetes. Penyakit ini dapat ditangani dengan LOD dan FSH," kata Dr. Caroline.

LOD (Laparoscopy Ovarian Drilling) yaitu tindakan meminimalkan jumlah folikel menggunakan jarum panas pada operasi laparoskopi. Sementara FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah suntikan hormon perangsang folikel yang memacu pertumbuhan dan kematangan folikel atau sel telur dalam ovarium. Hal ini juga berpengaruh pada peningkatan hormon estrogen pada wanita. 

Beri Komentar